Jumat, Agustus 8, 2025
29.3 C
Jakarta

CHEK Mau IPO, Pamer Kinerja Keuangan Kinclong dan Siap Kasih Dividen!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) akan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Calon emiten yang bergerak di bidang distribusi alat kesehatan ini siap go public melalui mekansime penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).

Mengutip prospektus Perseroan, penawaran awal dijadwalkan pada 23 hingga 25 Juni 2025. Setelah mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Juni 2025, masa penawaran umum akan berlangsung dari 2 hingga 8 Juli 2025. Penjatahan saham dilakukan pada 8 Juli 2025 dan saham akan didistribusikan secara elektronik pada 9 Juli 2025. Saham CHEK dijadwalkan resmi tercatat di BEI pada 10 Juli 2025.

Mengintip kinerja keuangan, CHEK mencatat pertumbuhan signifikan sepanjang tiga tahun terakhir. Pendapatan Perseroan naik 19,9% dari Rp129,09 miliar di 2023 menjadi Rp154,79 miliar pada akhir 2024. Jika dibandingkan dengan 2022, lonjakan pendapatan mencapai 31,8%.

Laba bruto meningkat 22,5% dari Rp49,58 miliar di 2023 menjadi Rp60,71 miliar pada 2024. Jika dibandingkan dengan tahun 2022, kenaikannya sebesar 26%. Laba tahun berjalan pun mencatat pertumbuhan 11,7%, dari Rp13,59 miliar menjadi Rp15,17 miliar. Sedangkan dibandingkan 2022, kenaikan laba mencapai 16,4%.

Total aset Perseroan melonjak 21,9% dari Rp97,49 miliar pada 2023 menjadi Rp118,80 miliar di 2024. Dibandingkan 2022, aset naik 32,3%. Aset lancar naik 19,1% menjadi Rp87,83 miliar, didorong oleh peningkatan persediaan yang signifikan sebesar 56,4% menjadi Rp50,8 miliar pada 2024.

Jumlah liabilitas juga mengalami kenaikan. Total liabilitas naik 32,9% dari Rp19,23 miliar menjadi Rp25,57 miliar pada 2024. Peningkatan terutama berasal dari utang usaha kepada pihak ketiga yang melonjak 33,7% menjadi Rp23,63 miliar.

Modal disetor melonjak tajam dari Rp550 juta pada 2023 menjadi Rp65,02 miliar pada 2024. Sementara tambahan modal disetor tercatat sebesar Rp1,71 miliar. Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya ikut meningkat 166,2% dari Rp9,13 miliar menjadi Rp24,30 miliar.

“Laba per saham kami meningkat dari 2,71 pada 2023 menjadi 3,02 di 2024,” tulis manajemen dalam prospektus resmi Perseroan.

Manajemen CHEK juga menyampaikan rencana kebijakan dividen setelah IPO. Mulai tahun 2027, Perseroan berniat membagikan dividen tunai maksimal sebesar 20% dari laba bersih tahun buku 2026. Namun, keputusan ini akan tetap memperhatikan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.

“Pembayaran dividen di masa mendatang akan mempertimbangkan saldo laba, kinerja keuangan, prospek bisnis, kebutuhan kas dan investasi, serta kepatuhan pada peraturan,” jelas manajemen.

Artikel Terkait

Harga Saham Naik Tak Wajar, 3 Emiten Kena Peringatan UMA

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengumumkan...

Emiten Bidang Investasi (PALM) Siap Terbitkan Obligasi Rp420 Miliar, Bunga Tertinggi 9% per Tahun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Obligasi Berkelanjutan II PT Provident Investasi...

Harga Melonjak, BEI Hentikan Sementara Perdagangan Saham Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menghentikan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru