Rabu, September 24, 2025
26.7 C
Jakarta

Rahasia BNI Tetap Untung di Tengah Tantangan, Ternyata Ini Triknya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengambil sejumlah langkah untuk menjaga profitabilitas di tengah tantangan industri perbankan yang makin ketat.

Strategi utama yang disiapkan BNI meliputi efisiensi biaya dana, penguatan dana murah atau current account saving account (CASA), serta mendorong pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem dan digital.

Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo menjelaskan, perseroan secara aktif menekan cost of fund (CoF) tanpa mengorbankan penghimpunan dana berbasis transaksi. Fokusnya ada pada peningkatan kualitas layanan di kanal digital yang terus diperkuat.

“Selain itu, kami juga tetap fokus meningkatkan pertumbuhan bisnis dengan pricing yang kompetitif dan menjaga kualitas aset. Dengan demikian, yield dari penyaluran kredit dapat tetap optimal,” ujar Okki dikutip Sabtu, (21/6/2025).

BNI juga mencatat digitalisasi membawa dampak besar terhadap efisiensi operasional dan peningkatan pendapatan non-bunga. Digitalisasi bukan hanya mengurangi biaya, tapi juga memperluas akses nasabah dan memberi kenyamanan dalam bertransaksi.

BNI terus mendorong pemanfaatan platform seperti Wondr by BNI dan BNIdirect sebagai kanal utama untuk transaksi harian. Kedua platform ini menjadi bagian dari strategi digital BNI untuk memperkuat ekosistem keuangan.

Langkah ini diambil BNI sebagai respons atas kondisi industri yang tengah tertekan. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan Net Interest Margin (NIM) perbankan turun ke level 4,45% per April 2025. Tekanan ini disebabkan oleh likuiditas yang ketat, persaingan dana, serta kompetisi dari berbagai instrumen investasi.

Meskipun suku bunga acuan Bank Indonesia mulai turun, penyesuaian ke suku bunga dana dan kredit belum berjalan cepat. Alhasil, biaya dana masih tinggi dan menjaga profitabilitas menjadi tantangan tersendiri.

Dengan strategi efisiensi, digitalisasi, dan fokus pada penguatan dana murah, BNI optimistis bisa menjaga NIM hingga akhir tahun. Langkah ini sekaligus menunjukkan kesiapan BNI dalam menghadapi tekanan industri dan memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang.

Artikel Terkait

BSI Catat DPK Rp323 Triliun di Semester I 2025, Naik 8,83% Ditopang Dua Faktor Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Direktur Finance and Strategy PT Bank...

Laba Emiten Jasa Pengurusan Transportasi (LOPI) Melonjak 654% di Semester I 2025, Ini Penopangnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Logistics Plus International Tbk (LOPI)...

Bisnis Emas dan Haji Menjadi Mesin Utama Pertumbuhan Kinerja BSI di Triwulan II 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru