STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik bergerak bervariasi pada perdagangan Selasa (23/9/2025) waktu setempat. Bursa Taiwan mencetak rekor baru di tengah sentimen positif dari reli teknologi di Wall Street.
Mengutip CNBC International, indeks acuan Taiwan, Taiex, naik 1,42% dan menutup perdagangan di level 26.247,37. Kenaikan ini terjadi setelah Nvidia mengumumkan kemitraan dengan OpenAI yang memicu optimisme investor terhadap prospek kecerdasan buatan.
Pasar saham Australia juga menguat. Indeks S&P/ASX 200 naik 0,4% ke posisi 8.845,9. Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,51% ke 3.486,19, sementara indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq justru melemah 0,25% ke 872,21.
Di sisi lain, Hong Kong masih dibayangi badai besar. Indeks Hang Seng turun 0,99% karena investor waspada terhadap Super Typhoon Ragasa. Observatorium Hong Kong memperingatkan kondisi akan memburuk mulai Selasa malam, dengan badai diperkirakan mendekati Pearl River Estuary pada Rabu pagi.
Pasar saham China daratan bergerak datar. Indeks CSI 300 ditutup di 4.519,78, sementara indeks Shanghai terkoreksi tipis 0,18% ke 3.821,83.
Di Jepang, pasar tutup karena libur nasional. Sementara itu, indeks Nifty 50 India melemah 0,13% ke 25.169,5. Investor masih mencermati saham teknologi India setelah pengumuman Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait kebijakan visa baru. Pemerintah AS menetapkan biaya visa H-1B sebesar US$100.000 untuk tenaga kerja asing berkeahlian tinggi. Dari hampir 400.000 visa H-1B yang diterbitkan pada 2024, sekitar 71% diberikan kepada warga India.
Di Singapura, inflasi inti yang tidak memasukkan harga transportasi pribadi dan perumahan hanya naik 0,3% pada Agustus. Kenaikan ini menjadi yang paling rendah dalam lebih dari empat tahun dan lebih kecil dari ekspektasi ekonom sebesar 0,5%.
