STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia anjlok tajam pada penutupan perdagangan Jumat (27/6/2025) waktu setempat, atau Sabtu pagi (28/6/2025) WIB. Turunnya harga emas ini terjadi karena meredanya ketegangan antara Amerika Serikat dan China. Kedua negara mengumumkan kesepakatan dagang yang membuat sentimen pasar membaik. Investor pun mulai beralih dari emas sebagai aset aman, menuju aset-aset berisiko yang dinilai lebih menarik.
Mengutip CNBC International, harga emas di pasar spot naik turun 1,5% menjadi US$3.277,17 per ounce. Sebelumnya, harga sempat jatuh 2% dan menyentuh level terendah sejak 29 Mei. Emas berjangka AS juga ikut melemah 1,8% dan ditutup di level US$3.287,60 per ounce.
Selama dua minggu berturut-turut, emas mencatat penurunan. Minggu ini saja, harga sudah turun 2,8%.
Menurut Daniel Pavilonis, Senior Market Strategist di RJO Futures, investor memanfaatkan situasi geopolitik yang mereda untuk mencairkan keuntungan.
“Melambatnya ketegangan geopolitik memberi kesempatan bagi investor untuk mulai ambil untung, karena prospek konflik militer dengan China dan perkembangan di Timur Tengah kini mulai mereda,” ujarnya.
Pada Kamis, AS dan China sepakat mempercepat pengiriman logam tanah jarang ke AS. Kesepakatan ini langsung disambut positif oleh pasar global dan mendorong reli di bursa saham dunia.
Di Timur Tengah, gencatan senjata antara Iran dan Israel masih bertahan meski sempat terjadi beberapa insiden kecil di awal pekan.
Dari sisi data ekonomi, pengeluaran konsumen di AS secara tak terduga turun pada Mei. Penurunan ini terjadi setelah efek pembelian awal kendaraan bermotor akibat kekhawatiran tarif memudar. Sementara itu, inflasi bulanan tetap dalam level moderat.
Pasar kini semakin yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 75 basis poin pada 2025, kemungkinan dimulai pada bulan September.
Namun menurut Pavilonis, data ekonomi belum terlalu berpengaruh ke pergerakan harga emas. Ia mengatakan bahwa aksi jual saat ini lebih dipicu oleh kondisi geopolitik yang stabil.
Lingkungan ekonomi dan politik yang tenang membuat emas tak lagi menarik sebagai aset aman. Selain itu, suku bunga tinggi juga membuat emas kalah saing karena tidak menghasilkan imbal hasil seperti instrumen lain.
Selain emas, harga logam mulia lain juga ikut bergoyang. Harga perak turun 1,4% menjadi US$36,10 per ounce dan platinum merosot 5,3% ke US$1.341,57. Meski begitu, keduanya masih mencatat kenaikan mingguan.
Sementara itu, harga paladium naik 0,5% ke level US$1.137,92 dan mencetak penguatan mingguan untuk dua pekan berturut-turut.