Senin, November 3, 2025
26.6 C
Jakarta

9 Saham Masuk Radar BEI! BSBK dan MITI Terjun Bebas, KONI dan NANO Malah Melesat di Tengah UMA

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan adanya aktivitas perdagangan tidak biasa atau Unusual Market Activity (UMA) pada sembilan saham, Jumat (29/8/2025). Peringatan ini dikeluarkan untuk melindungi investor setelah ditemukan pola transaksi dan pergerakan harga yang dinilai tidak wajar.

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menegaskan pengumuman UMA tidak otomatis berarti ada pelanggaran aturan pasar modal. “Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan telah terjadi peningkatan maupun penurunan harga saham di luar kebiasaan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi di laman Bursa, dikutip Jumat (29/8/2025).

Saham pertama yang diumumkan UMA adalah PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO). Informasi terakhir emiten ini tercatat pada 6 Agustus 2025 berupa laporan bulanan registrasi pemegang efek. Sebelumnya, saham WAPO juga pernah masuk daftar UMA pada 25 April 2025.

Berikutnya ada PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) yang juga bergerak di luar kebiasaan. Catatan terakhir yang dipublikasikan Bursa adalah penjelasan soal volatilitas transaksi pada 22 Agustus 2025.

Aktivitas tidak wajar juga ditemukan pada PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO). Informasi terakhir dari emiten ini adalah laporan keuangan interim tidak diaudit pada 12 Agustus 2025.

Saham PT Mitra Investindo Tbk (MITI) ikut masuk radar UMA. Emiten ini terakhir melaporkan informasi pada 26 Agustus 2025 terkait ekspansi portofolio tambang silika lewat anak usaha tidak langsung yang mendapat Izin Usaha Pertambangan (IUP) tahap eksplorasi.

Selain itu, PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) juga diumumkan mengalami perdagangan tidak biasa. Informasi terakhir dipublikasikan pada 15 Agustus 2025 mengenai penjelasan volatilitas transaksi.

Saham lain yang diawasi adalah PT Equity Development Investment Tbk (GSMF). Emiten ini terakhir memberi penjelasan atas volatilitas transaksi pada 19 Agustus 2025.

Berbeda dengan lainnya, PT Danasupra Erapacific Tbk (DEFI) justru mengalami penurunan harga yang dianggap tidak biasa. Informasi terakhir mengenai emiten ini tercatat pada 25 Agustus 2025 mengenai volatilitas transaksi.

Tak ketinggalan, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) juga diumumkan mengalami UMA. Catatan terakhirnya adalah laporan bulanan registrasi pemegang efek per 4 Agustus 2025.

Terakhir, PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) kembali masuk daftar UMA. Informasi terakhir perusahaan ini adalah laporan bulanan registrasi pemegang efek pada 7 Agustus 2025. Saham KONI sebelumnya juga pernah disuspensi pada 7 November 2024, cooling down pada 5 November 2024, serta diumumkan UMA pada 28 Agustus 2024.

BEI mengingatkan investor agar tidak gegabah sebelum mengambil keputusan. Yulianto menekankan beberapa hal penting. “Para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja perusahaan serta keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action bila belum mendapat persetujuan RUPS, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul sebelum mengambil keputusan investasi,” katanya.

Harga Saham Penutupan Kamis 28 Agustus 2025

Perdagangan saham Kamis, 28 Agustus 2025, dari sembilan saham yang Tengah dipantau ketat BEI, delapan berhasil ditutup menguat sementara satu saham tertekan cukup dalam.

Saham PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO) melesat 24,71% ke Rp212 per saham dari Rp170. Saham ini sempat menyentuh harga tertinggi di Rp218 dengan volume transaksi mencapai 116,23 juta lembar. Kenaikan tersebut membuat kapitalisasi pasar WAPO menembus Rp263,07 miliar.

Kinerja positif juga ditunjukkan PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) yang naik 20,59% ke Rp820 dari Rp680. Sepanjang sesi, saham konstruksi ini sempat diperdagangkan hingga Rp845 per lembar dengan volume 21,17 juta. Nilai kapitalisasi pasar PBSA kini mencapai Rp2,46 triliun.

Saham PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) ikut mencetak rekor baru. Ditutup di Rp48, harga saham naik 9,09% dari Rp44. Volume transaksi mencapai 29,79 juta lembar. Dengan kapitalisasi pasar Rp205,7 miliar, NANO menorehkan level tertinggi sepanjang tahun.

Kenaikan juga diraih PT Mitra Investindo Tbk (MITI). Harga sahamnya naik 10,16% ke Rp282 dari Rp256. Saham ini diperdagangkan dengan volume 64,83 juta lembar dan membawa kapitalisasi pasar ke Rp998,48 miliar.

Saham PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) menguat 4,48% menjadi Rp70 dari Rp67. Saham logistik ini membukukan volume perdagangan 72,79 juta lembar dengan kapitalisasi pasar Rp150,49 miliar.

Sementara itu, PT Equity Development Investment Tbk (GSMF) melonjak 19,10% ke Rp106 per saham dari Rp89. Volume transaksi tercatat 39,25 juta lembar dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp1,50 triliun.

Lonjakan terbesar tercatat pada PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) yang melesat 33,80% menjadi Rp95 per saham dari Rp71. Transaksi saham ini sangat ramai hingga 2,85 miliar lembar. Dengan kenaikan ini, kapitalisasi pasar BSBK menembus Rp2,38 triliun.

Saham PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) juga ditutup melonjak 25% ke Rp1.950 dari Rp1.560. Volume perdagangan mencapai 65.800 lembar dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp608,4 miliar.

Di sisi lain, satu saham justru ambruk. PT Danasupra Erapacific Tbk (DEFI) ditutup anjlok 9,81% ke Rp478 dari Rp530. Saham ini hanya mencatatkan volume perdagangan 49.800 lembar. Kapitalisasi pasar DEFI kini turun ke Rp328,51 miliar.

Harga Saham Sesi I jumat 29 Agustus 2025

Pada penutupan perdagangan saham di BEI sesi I, Jumat (29/8/2025), kesembilan saham yang disoroti BEI berakhir bervariasi. Dari sembilan saham yang jadi sorotan, enam tercatat melemah, dua melesat naik, dan satu stagnan di level harga sebelumnya.

Saham PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) mencatat lonjakan paling fantastis. Harga sahamnya terbang 24,62% atau naik Rp480 menjadi Rp2.430 per saham. Kenaikan ini sekaligus menorehkan rekor tertinggi dalam 52 minggu terakhir. Kapitalisasi pasar KONI kini mencapai Rp758,16 miliar.

Selain KONI, saham PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) juga menutup sesi I dengan penguatan. Harga NANO naik 4,17% ke Rp50 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp214,27 miliar. Dalam setahun terakhir, saham ini sudah melonjak jauh dari level terendah Rp14 hingga menyentuh titik tertinggi Rp52.

Sementara itu, enam saham lain justru tertekan cukup dalam. PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) memimpin daftar penurunan. Harga sahamnya anjlok 14,74% ke Rp81 per saham. Kapitalisasi pasar BSBK kini turun ke Rp2,03 triliun.

Saham PT Mitra Investindo Tbk (MITI) juga tak kalah terpukul. Saham MITI ambruk 14,18% ke Rp242 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp856,86 miliar.

Pelemahan tajam juga dialami PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) yang merosot 11,43% ke Rp62 per saham. Nilai kapitalisasi pasarnya tinggal Rp133,30 miliar.

Saham PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO) melemah 8,49% ke Rp194 per saham dengan kapitalisasi Rp240,74 miliar. Sepanjang sesi, harga sempat menyentuh level terendah Rp191.

Tak ketinggalan, saham PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) ikut tertekan 3,66% ke Rp790 per saham. Kapitalisasi pasar emiten konstruksi ini tercatat Rp2,37 triliun.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Menkeu dan BEI Kompak Yakin IHSG Bisa Tembus 9.000 Akhir 2025, Ini Alasannya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, optimistis...

BEI Protes Rencana MSCI Ubah Cara Hitung Free Float Emiten di Indonesia, Siap Kirim Surat Klarifikasi!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Morgan Stanley Capital International (MSCI) tengah...

RMK Energy dan SKK Migas Kerjasama Kelola Lahan Medco, Tuntaskan Akses Jalan Tambang

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT RMK Energy Tbk (RMKE) melalui anak...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru