Rabu, November 12, 2025
26.5 C
Jakarta

IHSG Senin Diproyeksi Masih Tertekan,, Analis Sarankan Investor Lakukan Langkah Ini!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih bergerak hati-hati pada perdagangan Senin, 1 September 2025, setelah gejolak sosial yang melanda Tanah Air.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 29 Agustus 2025, IHSG anjlok 121,594 poin atau turun 1,53% ke level 7.830,493 dari posisi Kamis di 7.952,088. Indeks bahkan sempat menyentuh level terendah harian di 7.765,596.

Sepanjang perdagangan, 610 saham melemah, hanya 122 saham yang menguat, dan 70 saham stagnan. Dalam sepekan, IHSG terkoreksi 96,414 poin atau turun 1,22% dari 7.926,907 ke 7.830,493. Kapitalisasi pasar juga menyusut menjadi Rp14.211.758 triliun dari Rp14.280.729 triliun pada awal pekan.

Tekanan besar tercermin dari daftar saham yang terjun paling dalam. Lima saham top losers pekan lalu adalah PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK), PT MD Entertainment Tbk (FILM), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), dan PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA).

Situasi ini muncul di tengah eskalasi sosial politik dalam negeri. Aksi demo ricuh, pembakaran fasilitas publik, hingga penjarahan rumah pejabat menambah ketidakpastian pasar.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, M. Nafan Aji Gusta, CTA, memperkirakan IHSG pada Senin akan bergerak dalam rentang terbatas. “Support berada di 7.736 dan 7.668, sementara resistance ada di 7.900 dan 7.958,” ujarnya kepada stockwatch, Minggu (31/8/2025).

Ia menilai, dalam jangka pendek IHSG masih rawan tekanan. “Kinerja IHSG pada September selama lima tahun terakhir rata-rata tergolong bearish. Namun Oktober hingga Desember bisa tergolong bullish. Bila IHSG konsisten diperdagangkan di bawah 7.750, maka potensi bearish consolidation phase terbuka lebar,” jelas Nafan.

Meski begitu, ada sinyal positif menjelang akhir perdagangan Jumat. IHSG sempat terapresiasi kembali ke atas 7.800. “Hal ini mengingat market mengapresiasi pernyataan Presiden Prabowo dalam meredam gejolak politik dan keamanan di Tanah Air. Maka dari itu, tren IHSG saat ini masih dalam consolidation phase,” katanya.

Untuk investor ritel, Nafan menyarankan agar tetap cermat dalam menyusun strategi. “Aksi yang disarankan adalah mengakumulasi saham pilihan dengan prospek solid. Gunakan strategi beli saat harga turun. Ambil keuntungan jika diperlukan. Jangan lupa terapkan manajemen risiko secara efektif,” tegasnya.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Mutuagung Lestari (MUTU) Akan Gelar Private Placement 394,295 Juta Saham

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU) berencana...

Dua Anak Usaha United Tractors (UNTR) Lakukan Transaksi Afiliasi US$15 Juta, Buat Apa

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Direksi PT Tuah Turangga Agung (TTA),...

Kinerja Kuat, Elang Mahkota (EMTK) Tebar Dividen Interim Rp305,73 Miliar, Berikut Jadwalnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru