STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Senin (8/9/2025) waktu setempat. Perhatian utama tertuju ke Jepang. Perdana Menteri Shigeru Ishiba resmi mundur pada akhir pekan setelah tekanan politik terus meningkat.
Mengutip CNBC International, pasar langsung merespons positif. Indeks Nikkei 225 melompat 1,45% ke level 43.643,81. Indeks Topix juga naik 1,06% dan ditutup di rekor baru 3.138,2. Investor menilai mundurnya Ishiba membuka peluang bagi perubahan politik di Negeri Sakura.
Koizumi Shinjiro, Menteri Pertanian yang juga putra mantan perdana menteri, disebut sebagai kandidat kuat pengganti Ishiba. Sanae Takaichi, politisi dekat mendiang Abe Shinzo, juga masuk bursa calon.
Richard Kaye, manajer portofolio di Comgest, mengaku terkejut dengan euforia pasar. “Respons pasar yang sangat positif hari ini agak mengejutkan, tetapi ini mencerminkan antusiasme terhadap Koizumi dan Takaichi,” ujarnya. Ia menambahkan Takaichi bisa mendorong pertumbuhan karena lebih fokus pada deregulasi ketimbang kenaikan suku bunga.
Mata uang yen ikut tertekan. Yen melemah 0,64% ke posisi 148,33 per US$. Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang juga naik ke level tertinggi. Yield tenor 30 tahun berada di 3,272%, sementara tenor 20 tahun mencapai 2,676%.
Analis BMI, bagian dari Fitch Solutions, memberi catatan penting. “Jepang kini menghadapi periode ketidakpastian panjang memasuki kuartal IV 2025,” tulis mereka. BMI juga mengingatkan peluang oposisi berkoalisi untuk merebut kursi perdana menteri tetap terbuka.
Di Asia lainnya, Kospi Korea Selatan naik 0,45% ke 3.219,59, sedangkan Kosdaq melesat 0,89% ke 818,6. Hang Seng Hong Kong menguat 0,8%. CSI 300 di Tiongkok naik tipis 0,16% ke 4.467,57 setelah data ekspor Agustus hanya tumbuh 4,4%, di bawah perkiraan 5%.
Di Australia, S&P/ASX 200 melemah 0,24% ke 8.849,6. Dari India, Nifty 50 naik 0,44% dan Sensex menguat 0,34%.