STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kembali mengguncang dunia keuangan dengan mencetak rekor baru pada penutupan perdagangan Senin (30/9/2024) waktu setempat, atau Selasa pagi (1/10/2024) WIB. Pasar saham Amerika Serikat (AS) melonjak tajam di penghujung bulan September, membawa indeks S&P 500 dan Nasdaq ke level tertinggi sepanjang masa. Ini menjadi kemenangan manis bagi pasar yang biasanya melemah di bulan ini.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS menambah 17,15 poin atau 0,04%, menjadi 42.330,15. Indeks S&P 500 naik 24,31 poin atau 0,42% dan mencapai 5.762,48. Sementara itu, indeks teknologi Nasdaq juga melonjak 69,58 poin atau 0,38%, menyentuh 18.189,17.
Kenaikan ini terjadi setelah sempat ada tekanan di pasar. Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, mengeluarkan pernyataan tentang potensi penurunan suku bunga lebih lanjut. Namun, Powell menegaskan bahwa tidak ada jalur tetap untuk penurunan suku bunga ini. “Kami tidak merasa perlu terburu-buru menurunkan suku bunga secara cepat,” jelas Powell.
Meski sempat menekan pasar, pernyataan Powell tidak menghentikan optimisme investor. Menjelang penutupan perdagangan, pasar berhasil bangkit kembali. Bahkan, penurunan suku bunga sebesar 0,5% oleh Federal Reserve menjadi katalis utama yang mendorong pasar ke jalur positif.
Pada akhir September, Dow mencatat kenaikan bulanan sebesar 1,9%, Nasdaq naik 2,7%, dan S&P 500 bertambah 2%. Ini adalah kali pertama sejak 2019 S&P 500 berhasil mencatat kinerja positif di bulan September. Selama kuartal ketiga, meskipun sempat dihantam oleh berbagai tantangan, pasar berhasil bangkit. Dow tercatat naik lebih dari 8%, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 5,5% dan 2,6% sejak awal Juli.
“Pasar bullish berhasil melewati kuartal terlemah tahun ini,” ujar Emily Bowersock Hill, CEO Bowersock Capital Partners. “Kemungkinan besar, pasar akan tetap kuat hingga akhir tahun mengingat kinerja laba yang solid, suku bunga yang lebih rendah, dan belanja konsumen yang terus tinggi.”
Meskipun ada optimisme menuju akhir tahun, investor tetap waspada. Bulan Oktober sering kali dikenal sebagai bulan yang penuh volatilitas di pasar saham. Beberapa penurunan terbesar dalam sejarah Wall Street terjadi di bulan ini. Para pelaku pasar juga tengah menunggu rilis data ketenagakerjaan yang akan keluar minggu ini untuk melihat kondisi ekonomi terkini.