STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bangun Kosambi Sukses (CBDK) atau disebut CBD PIK2 menargetkan pra-penjualan sebesar Rp2,03 triliun pada 2025. Target ini berasal dari segmen komersial 34%, residensial 12% dan 54% dari segmen kavling laba komersial.
Pada tahun 2024 dan 2023, Perseroan mencatat pra-penjualan masing-masing Rp2,115 triliun dan Rp2,240 triliun. Nilai pra-penjualan ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2021 dan 2022 masing-masing Rp1,747 triliun dan Rp1,904 triliun.
Dalam materi papan publik CBDK, terungkap, dukungan kuat dari Agung Sedayu Group dan Salim Group memberikan dukungan finansial yang signifikan, keahlian industri, dan jaringan koneksi yang luas, sehingga dapat memperkuat posisi perusahaan di pasar dan meningkatkan kapabilitas operasional.
Menurut manajemen CBDK, proyek besar Perseroan adalah Smart City yang terhubung secara langsung dengan wilayah Jabodetabek melalui jalan tol utama dan transportasi umum. Proyek ini mencakup pusat perbelanjaan, pusat konvensi, fasilitas olahraga, kawasan perumahan dan pusat kuliner. Rencana pengembangan kedepannya meliputi CBD PIK2, universitas, sekolah, rukan, ruko, pergudangan ruang pameran dan hotel.
Perseroan memiliki cadangan lahan yang luas dengan total sekitar 694 ha (per 30 Juni 2025) di PIK2, termasuk lahan yang dimiliki oleh entitas anak dan entitas asosiasi. Kurang lebih 50% lahan tersebut masih belum dikembangkan sehingga memberikan potensi besar untuk pertumbuhan dan pengembangan di masa depan.
Perseroan mampu mempertahankan posisi keuangan yang kuat dengan net zero debt yang mencerminkan manajemen fiskal yang baik, sampai dengan 30 Juni 2025, total kas CBDK sebesar 4,5 triliun. Stabilitas ini membuka kesempatan secara proaktif di pasar modal, sehingga CBDK dapat memanfaatkan strategi pertumbuhan dan potensi untuk ekspansi.
“Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp36 triliun (per tgl 03 September 2025) CBDK berpeluang mendapatkan dukungan dari pasar modal dan pasar uang lokal bahkan internasional,” tulis manajemen CBDK.
Sebagai informasi, CBDK membukukan pendapatan Rp1,2 triliun per Juni 2025, naik 23% dibandingkan periode sama tahun lalu. Dari sisi profitabilitas, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk stabil di level Rp517 miliar dengan margin 43%.
Kenaikan kinerja ini didukung peningkatan serah terima produk. Khususnya pada kuartal kedua, yang turut mendorong pertumbuhan laba kotor sebesar 29% YoY menjadi Rp726 miliar. Kontributor terbesar terhadap pendapatan semester I 2025 berasal dari penjualan kaveling tanah komersial, disusul oleh segmen hunian yang ditopang proyek rumah milenial untuk generasi muda serta Permata Hijau Residences yang menghadirkan hunian premium di lokasi strategis.
Lonjakan pendapatan dan laba pada kuartal kedua semakin menegaskan posisi CBD PIK2 sebagai destinasi utama bagi pelanggan maupun masyarakat.
“Besarnya kontribusi dari penjualan kaveling tanah komersial di CBD PIK 2, ditambah pertumbuhan signifikan pada produk komersial seperti Bizpark PIK 2 dan Rukan Milenial, mencerminkan kepercayaan pasar yang terus meningkat,” tulis manajemen CBDK.
Kinerja usaha juga terus didorong melalui pembangunan proyek ikonik, antara lain Nusantara International Convention & Exhibition (NICE) seluas kurang lebih 123.000 meter persegi yang mampu menampung hingga 100.000 orang, serta Hotel Hilton Jakarta PIK2 dengan 271 kamar eksklusif, yang menjadi bukti nyata komitmen menghadirkan nilai tambah berkelanjutan.
Manajemen Perseroan optimistis CBD PIK 2 akan terus berkembang menjadi pusat bisnis dan gaya hidup kelas dunia, yang tidak hanya menopang pertumbuhan ekonomi Jakarta dan Banten, tetapi juga semakin memperkuat ekosistem properti serta pariwisata di kawasan ini.
Seiring dengan capaian kinerja yang solid, kondisi keuangan CBDK turut menunjukkan fondasi yang kuat dan sehat. Hingga 30 Juni 2025, total aset perseroan tercatat sebesar Rp 22 triliun, naik 8% dibandingkan akhir 2024. Pertumbuhan ini terutama ditopang kenaikan kas dan setara kas sebesar 31% menjadi Rp 4,6 triliun.