STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang farmasi yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) masih merugi Rp95,02 miliar pada semester I 2025, turun 58,10% dari rugi Rp226,78 miliar pada periode sama 2024.
Kerugian KAEF, menurut laporan keuangan per Juni 2025 yang diumumkan Rabu, 10 September 2025, disebabkan, oleh penjualan bersih yang merosot 16,19% jadi Rp4,36 triliun pada semester I 2025, dari Rp5,21 triliun di semester I 2024.
Penurunan penjualan KAEF semester I 2025 didominasi oleh penjualan produksi pihak ketiga yang meliputi obat ethical , jasa klinik, lab klinik, dan alkes dan lain-lain, obat over the counter (OTC), serta obat generik yakni sebesar 23,6% menjadi Rp2,82 triliun, dibanding Rp3,69 triliun pada semester I 2024.
Seiring penjualan, beban pokok penjualan KAEF juta berkurang sebesar 22,72% menjadi Rp2,81 triliun, dari Rp3,63 triliun pada semester I 2024. Laba kotor emiten BUMN farmasi itu turun 1,16% menjadi Rp1,56 triliun pada semester I 2025 dibanding Rp1,57 triliun pada semester I 2024.
Di sisi lain, beban usaha Perseroan juga turun 14,3%, dari Rp1,74 triliun pada semester I 2024, menjadi Rp1,49 triliun di semester I 2025. Ini mendorong KAEF membukukan laba usaha Rp72,02 miliar di semester I 2025. Di periode yang sama tahun 2024, perusahaan farmasi milik pemerintah ini rugi usaha Rp61,40 miliar.
Per Juni 2025, total aset Kimia Farma (KAEF) mencapai Rp14,97 triliun, naik 0,04% dari Rp14,96 triliun per Desember 2024. Jumlah liabilitas dan ekuitas KAEF per Juni 2025, masing-masing sebesar Rp11,68 triliun dan Rp3,29 triliun. (konrad)