Selasa, September 16, 2025
30.7 C
Jakarta

Bursa Eropa Menguat, Sentimen Positif dari Deal TikTok AS–China

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup menguat pada akhir perdagangan Senin (15/9/2025) waktu setempat. Peningkatan ini terjadi setelah muncul kabar kesepakatan antara Amerika Serikat dan Tiongkok terkait platform media sosial TikTok.

Mengutip CNBC International, indeks Stoxx Europe 600 yang mencakup saham-saham utama di kawasan Eropa, naik 0,4%. Di kawasan, FTSE Inggris melemah 0,1%, DAX Jerman naik 0,2%, dan CAC 40 Prancis melonjak 1%.

Saham Orsted justru terkoreksi lebih dari 1%. Pengembang energi angin asal Denmark itu mengumumkan rencana menggalang modal baru dengan diskon besar. Perusahaan akan menerbitkan saham senilai 60 miliar kroner Denmark atau sekitar US$9,4 miliar dengan harga 66,60 kroner per saham. Harga ini diskon 67% dibanding penutupan Jumat di level 200 kroner.

Di sisi lain, saham Novo Nordisk di Kopenhagen naik 2%. Lonjakan ini terjadi setelah European Medicines Agency menyetujui penggunaan obat diabetes oral Rybelsus untuk pengobatan masalah kardiovaskular.

Pekan ini Inggris menjadi sorotan pasar. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Ibu Negara Melania dijadwalkan tiba Selasa malam. Mereka akan menghabiskan Rabu di Kastil Windsor bersama Raja Charles dan Ratu Camilla, lalu melanjutkan pembicaraan dengan Perdana Menteri Keir Starmer pada Kamis.

Rabu juga akan dirilis data inflasi terbaru Inggris. Sementara itu, Bank of England dijadwalkan menggelar rapat kebijakan pada Kamis. Namun pasar menilai bank sentral belum akan memangkas suku bunga dalam pertemuan tersebut.

Dari Amerika Serikat, saham-saham menguat setelah Menteri Keuangan Scott Bessent mengumumkan kesepakatan “kerangka kerja” dengan Tiongkok terkait TikTok. “Washington dan Beijing telah menyepakati sebuah framework deal untuk TikTok,” kata Bessent pada Senin.

ByteDance, induk TikTok, menghadapi tenggat waktu 17 September untuk melepas bisnis TikTok di AS atau berpotensi dilarang. Dengan adanya kesepakatan ini, risiko penutupan diperkirakan bisa terhindarkan.

Investor juga menanti hasil rapat The Federal Reserve yang berakhir Rabu waktu setempat. Data terbaru menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja dan inflasi yang jinak. Hal ini menumbuhkan harapan pemangkasan suku bunga.

Menurut CME FedWatch Tool, pasar saat ini memperkirakan 96,2% peluang The Fed memangkas suku bunga 0,25% dan hanya 3,8% kemungkinan penurunan lebih besar 0,5%.

Artikel Terkait

Wall Street Pecah Rekor, S&P 500 Tembus 6.600 untuk Pertama Kalinya

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup menguat dan mencetak rekor...

Kospi Korea Selatan Pecah Rekor Usai Pemerintah Batalkan Rencana Kenaikan Pajak

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik bergerak bervariasi pada...

Wall Street Ditutup Beda Arah! Nasdaq Cetak Rekor Baru, Pasar Tunggu Keputusan The Fed

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru