STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp691,44 miliar (Rp72,59 per saham) pada semester I 2025, melonjak 80,8% jika dibandingkan Rp382,40 miliar (Rp40,14 per saham) pada periode sama 2024.
Kenaikan laba tersebut, menurut laporan keuangan SSMS yang diumumkan, Kamis 18 September 2025, didukung antara lain oleh pendapatan bersih Perseroan yang mencapai Rp7,19 triliun pada semester I 2025, tumbuh 39,78% dari Rp5,14 triliun pada periode sama tahun 2024.
Pendapatan SSMS semester I 2025 didominasi oleh penjualan produk palm olein, palm setarin, minyak inti sawit, minyak kelapa sawit, inti sawit, dan asam lemak distilat ke pihak ketiga yakni sebesar Rp4,54 triliun, sekitar 63,16% dari total pendapatan. Sedangkan penjualan palm olein, Palm stearin, tandan buah segar dan asam lemak distilat menyumbang pendapatan sebesar Rp2,65 triliun.
Kenaikan pendapatan disertai peningkatan beban pokok penjualan (BPP) SSMS sebesar 32,13%, dari Rp3,53 triliun pada semester I 2024, menjadi Rp4,67 triliun pada semester I 2025. Akan tetapi, laba kotor emiten produsen perkebunan sawit dan minyak sawit mentah (CPO) itu tumbuh 56,55% menjadi Rp2,52 triliun pada semester I 2025, dibanding Rp1,61 triliun pada semester I tahun 2024.
Setelah dikurangi beban penjualan, beban umum dan administrasi, kerugian atas nilai wajar aset biologis, serta beban lain-lain, perusahaan sawit ini mencatat laba usaha sebesar Rp1,25 triliun pada semester I 2025, melejit 41,84% jika dibandingkan Rp886,77 miliar pada semester I 2024.
Dari sisi neraca keuangan, Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) memiliki total aset per Juni 2025 sebesar Rp11,04 triliun, turun 6,12% dari Rp11,76 triliun per Desember 2024. Adapun jumlah liabilitas dan ekuitas emiten kelapa sawit ini per Juni 2025, masing-masing sebesar Rp7,9 triliun dan Rp3,13 triliun. (konrad)
