Rabu, September 24, 2025
26.6 C
Jakarta

Paviliun Parsavika Resmi Diluncurkan, Tawarkan Inovasi Material dan Desain Ramah Lingkungan

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Paviliun Parsavika resmi diperkenalkan di Indonesia Design District (IDD), PIK 2, Tangerang, pada Jumat (19/9/2025). Proyek ini merupakan hasil kolaborasi PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), Saint-Gobain Indonesia, Parongpong RAW Lab, dan Viro. Kerja sama lintas sektor ini menghadirkan material ramah lingkungan, teknologi modular, dan desain berkelanjutan.

Parsavika tidak sekadar menjadi pameran, tetapi juga simbol kolaborasi yang melahirkan solusi nyata untuk masa depan yang bersih dan berdaya saing. Nama Parsavika memiliki makna filosofis. “PAR berarti setara, SAVI dari bahasa Italia salvare artinya menyelamatkan, dan KA dari bahasa Jepang berarti rumah. Filosofi ini dirangkum dalam kalimat Kolaborasi setara untuk menyelamatkan rumah kita bersama,” tertulis dalam pernyataan resmi penyelenggara.

Acara peluncuran berlangsung meriah dengan kehadiran arsitek, desainer, praktisi konstruksi, akademisi, komunitas kreatif, dan media. Rangkaian acara dibuka dengan talkshow “Membangun dengan Kesadaran Berkelanjutan” bersama Rendy Aditya Wachid sebagai konseptor Parsavika, Jacob Gatot Surardjo yang memaparkan konsep placemaking untuk revitalisasi, serta Rahmat Indrani dengan gagasan redu house. Kegiatan dilanjutkan dengan penanaman pohon oleh perwakilan empat mitra sebagai simbol komitmen kolektif terhadap pembangunan berkelanjutan.

Setiap mitra berkontribusi sesuai bidangnya. Saint-Gobain Indonesia memperkuat strategi menuju net zero 2050 melalui semen rendah karbon, penerapan Life Cycle Assessment (LCA), dan material fasad ramah lingkungan. WEGE menghadirkan teknologi modular MoLi (Modular Lite) berbasis rangka baja SS400 bersertifikat TKDN yang hemat waktu dan mendukung target Net Zero Emissions 2060. Parongpong RAW Lab memperkenalkan Prototiles®, material arsitektur berbasis limbah plastik, jaring nelayan, puntung rokok, hingga ampas kopi. Sementara Viro menampilkan produk anyaman dan atap jerami sintetis tahan cuaca, fleksibel, serta bisa didaur ulang.

Desain paviliun dikerjakan arsitek Avianti Armand dan Setiadi Sopandi. Keduanya menekankan integrasi material inovatif dan teknologi modular ke dalam ruang yang estetis, fungsional, sekaligus ramah lingkungan. Para tamu undangan juga mendapat kesempatan mengikuti tur untuk melihat detail material hasil kolaborasi ini.

Melalui Parsavika, para mitra berharap dapat meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya ekonomi sirkular, memperkuat ekosistem desain berkelanjutan di Indonesia, serta membuka ruang kerja sama lebih luas antara dunia usaha, akademisi, komunitas, dan pemerintah. Kehadiran paviliun ini menjadi bukti kolaborasi lintas sektor bisa menghadirkan inovasi berdampak, membawa perubahan, dan menawarkan solusi nyata untuk masa depan.

Artikel Terkait

Jenius Tambah Fitur Baru: QRIS Cross Border, Rewards Seru, Bayar Tagihan, hingga Reksa Dana USD

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Jenius, solusi life finance dari SMBC...

Survei Ipsos: SeaBank Jadi Bank Digital Paling Dipercaya Konsumen

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Ipsos Indonesia merilis survei terbaru mengenai...

Waspada! BNI Ingatkan Soal Lowongan Kerja Palsu yang Marak di Medsos

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru