Jumat, September 26, 2025
28.2 C
Jakarta

United Tractors Jual Alat Berat Komatsu 3.408 Unit per Agustus 2025, Naik 16%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Penjualan alat berat Komatsu milik PT United Tractors Tbk (UNTR) meningkat selama periode Januari hingga Agustus 2025.

Investor Relation UNTR, Ari Setiawan, menjelaskan penjualan tersebut ditopang hampir dari seluruh sektor. “Sepanjang semester pertama 2025, penjualan didorong dari pertambangan, perkebunan, konstruksi, hingga kehutanan,” ujarnya di Jakarta, Kamis (25/9/2025).

Menurut Ari, penjualan pada semester pertama sebagian berasal dari carryover order kuartal IV 2024. Sementara di semester kedua, tren permintaan berbeda, khususnya dari sektor pertambangan.

“Dengan harga komoditas batu bara saat ini, sebagian customer lebih memilih menambah alat berat tipe besar. Karena alat yang mereka miliki khususnya tipe besar sudah cukup untuk mencapai target produksi,” kata Ari.

Sepanjang Januari–Agustus 2025, UNTR menjual 3.408 unit Komatsu. Angka ini naik 16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 2.950 unit.

Rinciannya, sektor pertambangan menyumbang 64% dari total penjualan. Sektor perkebunan menyumbang 14%, konstruksi 12%, dan kehutanan 10%.

Pada Agustus 2025, penjualan UD Truck dan Scania mencapai 351 unit, naik 33% dibandingkan Agustus 2024 yang tercatat 271 unit.

Di sektor perkebunan, penjualan cukup banyak terjadi pada kuartal pertama. “Di semester kedua, pemerintah lebih fokus pada penyiapan infrastruktur. Sehingga permintaan dari sektor perkebunan tidak sebesar semester pertama. Tapi masih ada potensi, khususnya dari proyek sugarcane,” jelas Ari.

Untuk paruh kedua 2025, UNTR memperkirakan penjualan alat berat akan sedikit melambat. Meski begitu, perseroan tetap optimistis bisa menutup tahun dengan pencapaian sesuai target.

“Target kami 2025 sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, yaitu 4.600 unit. Proyeksi ini masih sama dengan yang sudah kami sampaikan,” tegas Ari.

Selain pertambangan, sektor konsumsi juga diprediksi stabil. Permintaan di semester kedua diperkirakan akan berada di level yang sama dengan semester pertama.

Ari menambahkan, di segmen produksi batu bara, melalui anak usahanya PT Pamapersada Nusantara (PAMA), UNTR memproduksi 95,9 juta ton pada Januari–Agustus 2025. Produksi ini turun 2% dari periode yang sama tahun 2024 sebanyak 97,7 juta ton.

Pemindahan tanah atau overburden removal UNTR tercatat 732,8 juta bcm, turun 10% dibandingkan 810 juta bcm pada periode yang sama tahun lalu. Ari Setiawan menambahkan, “Memang ini menjadi satu tantangan, karena sebenarnya kita berharap bahwa umumnya di Indonesia di kuartal ke-2, ke-3 adalah masuk musim kemarau, tetapi di semester ke-2 juga masih hujan, kemudian di bulan Juli membaik, dan kemarin kita review di bulan Agustus ternyata curah hujan masih cukup tinggi.”

Volume penjualan batu bara UNTR melalui Tuah Turangga Agung (TTA) mencapai 10,4 juta ton, naik 13% dibandingkan 9,2 juta ton pada Januari–Agustus 2024.

Di bidang pertambangan emas, melalui Agincourt Resources dan Sumbawa Jutaraya, UNTR menghasilkan 161 ribu Gold Equivalent Ounces (GEOs), naik 11% dari periode yang sama tahun lalu.

Untuk bisnis nikel, unit usaha mayoritas PT Stargate Pasific Resources (SPR) membukukan penjualan bijih nikel 1,436 juta wet metric ton (wmt). Rinciannya, 449 ribu wmt saprolit dan 987 ribu wmt limonit. Volume ini naik dari 1,227 juta wmt pada Januari–Agustus 2024.

Artikel Terkait

Pasca Diakuisisi Manulife, Bagaimana Nasib Karyawan Schroders? Ini Kata Bos MAMI!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)  –– PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI)...

MAMI Resmi Akuisisi Schroders Indonesia, Apa Dampaknya ke AUM?

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)  – PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI)...

Bos MAMI Buka Suara Soal Alasan Akuisisi Schroders Indonesia, Singgung Nilai Transaksi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manulife Wealth & Asset Management mengumumkan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru