Selasa, September 30, 2025
29.7 C
Jakarta

Harga Minyak Turun 3% di Awal Pekan, Pasokan Global Diperkirakan Meningkat

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia ditutup turun sekitar 3% pada perdagangan Senin (29/9/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (30/9/2025) WIB. Penurunan ini terjadi setelah Irak kembali mengekspor minyak mentah dari wilayah Kurdistan melalui Turki dan OPEC+ berencana menaikkan produksi minyak pada November mendatang.

Mengutip CNBC International, kontrak berjangka Brent turun US$2,16 atau 3,08% menjadi US$67,97 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) tergerus US$2,27 atau 3,45%, mencapai US$63,45 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Michael McCarthy, CEO platform investasi Moomoo Australia dan Selandia Baru, mengatakan, “Kekhawatiran terus meningkat soal peningkatan produksi membatasi kenaikan harga, tetapi prospek jangka pendek yang ketat membuat harga minyak berada di tekanan saat pekan perdagangan dimulai.”

Ekspor minyak dari wilayah semi-otonom Kurdistan, Irak utara, mengalir melalui pipa ke Turki pada Sabtu lalu untuk pertama kalinya dalam dua setengah tahun. Hal ini terjadi setelah kesepakatan sementara memutus kebuntuan antara pemerintah federal Irak, pemerintah regional Kurdistan (KRG), dan produsen minyak asing yang beroperasi di wilayah tersebut.

Menteri Minyak Irak menyampaikan kepada penyiar Kurdi, Rudaw, bahwa kesepakatan ini memungkinkan 180.000 hingga 190.000 barel per hari mengalir ke pelabuhan Ceyhan, Turki. Pemerintah AS mendorong dimulainya kembali ekspor ini, yang diperkirakan nantinya bisa menambah hingga 230.000 barel per hari ke pasar internasional.

Selain itu, OPEC+ kemungkinan akan menyetujui kenaikan produksi minimal 137.000 barel per hari dalam pertemuan mendatang. Tujuannya untuk memperluas pangsa pasar seiring harga minyak yang naik, menurut tiga sumber yang memahami pembicaraan internal.

Meski demikian, OPEC+ selama ini memproduksi hampir 500.000 barel per hari lebih rendah dari targetnya, berlawanan dengan ekspektasi pasar soal kelebihan pasokan.

Harga Brent dan WTI sebenarnya mencatat kenaikan lebih dari 4% pekan lalu, menjadi keuntungan mingguan terbesar sejak Juni, setelah serangan drone Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia mengurangi ekspor bahan bakarnya.

Serangan Rusia terhadap Kyiv dan wilayah lain di Ukraina terjadi pada Minggu pagi, menjadi salah satu serangan terpanjang ke ibu kota sejak perang skala penuh dimulai.

Artikel Terkait

Emas Pecah Rekor! Investor Ramai Borong karena Isu Pemangkasan Suku Bunga & Kekhawatiran Shutdown AS

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia mencetak rekor baru pada...

Emas Dunia Menguat, Investor Yakin The Fed Akan Lanjutkan Pemangkasan Bunga

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup menguat pada perdagangan...

Harga Emas Dunia Menguat Tipis, Pasar Tunggu Data Inflasi AS

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup menguat tipis pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru