STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia jatuh ke jurang yang dalam pada penutupan perdagangan Selasa (27/6/2023) waktu setempat atau Rabu (28/6/2023) WIB. Terperosoknya harga komoditas ini di picu komentar hawkish yang dilontarkan oleh Christine Lagarde, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB).
Tak pelak, pernyataan Lagarde ini mencuatkan kecemasan para pelaku pasar terhadap prospek permintaan minyak global. Apalagi, sejumlah bank sentral Eropa juga melempar sinyal kuat belum akan berhenti menaikan suku bunga acuan untuk menekan inflasi.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2023 ditutup menukik 1,67 dolar AS atau 2,41%, menjadi 67,70 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus 2023 terjun 1,92 dolar AS atau 2,59% menjadi 72,26 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Sebagaimana diberitakan, dalam pertemuan bank sentral di Portugal pada Selasa (27/6/2023), Presiden ECB mengatakan bahwa inflasi yang sangat tinggi akan memaksa bank sentral menghindari untuk mengumumkan penghentian kenaikan suku bunga. Lagarde menegaskan, inflasi di kawasan Eropa terlalu tinggi. Ia bahkan memperkirakan inflasi akan bertahan lama.
Pernyaan Lagarde itulah yang bikin para pelaku pasar jadiketar-ketir. Pasalnya, kebijakan suku bunga tinggi bukan hanya membebani kegiatan ekonomi tapi juga berdampak negatif terhadap permintaan minyak.