Rabu, Oktober 8, 2025
32.9 C
Jakarta

Wall Street Kompak Menguat Sepekan, tapi Reli Jumat Mendadak Loyo

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa saham Amerika Serikat (AS) menutup pekan lalu dengan kenaikan di tiga indeks utamanya, meski reli pada akhir pekan mulai kehilangan tenaga. Wall Street bergerak bervariasi pada perdagangan Jumat (3/10/2025) waktu setempat atau Sabtu pagi (4/10/2025) WIB. Investor terlihat lebih berhati-hati di tengah berlanjutnya penutupan sebagian pemerintahan AS yang sudah memasuki hari ketiga.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York menguat 0,51% atau naik 238,56 poin menjadi 46.758,28. Indeks S&P 500 (SPX) naik tipis 0,01% ke level 6.715,79. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, melemah 0,28% atau turun 63,54 poin ke posisi 22.780,50.

Indeks Russell 2000 juga naik 0,72% ke 2.476,18. Keempat indeks ini sempat menyentuh rekor tertinggi di awal sesi perdagangan.

Namun, pasar melemah di sesi sore karena tekanan dari saham-saham teknologi besar. Palantir Technologies anjlok 7,5%, menjadi penekan utama S&P 500. Saham Tesla turun lebih dari 1%, sedangkan Nvidia tergelincir hampir 1%. Indeks volatilitas CBOE VIX ikut melonjak, menandakan sebagian investor mulai membeli kontrak perlindungan dari potensi penurunan lanjutan.

Meski begitu, ketiga indeks utama masih mencatatkan hasil positif untuk pekan ini. S&P 500 dan Dow Jones sama-sama naik sekitar 1,1%, sedangkan Nasdaq menguat 1,3%. Indeks saham berkapitalisasi kecil Russell 2000 bahkan melonjak hampir 2% dalam sepekan.

Para investor tampak mengabaikan kekhawatiran seputar penutupan pemerintahan AS. Mereka memperkirakan dampak ekonomi akan terbatas karena situasi ini dinilai tidak akan berlangsung lama. Penutupan ini juga dianggap tidak akan mengganggu momentum reli saham-saham berbasis kecerdasan buatan (AI) yang masih jadi primadona di pasar.

Akibat penutupan tersebut, data ekonomi AS terhenti sementara. Departemen Tenaga Kerja menunda hampir seluruh aktivitasnya, termasuk rilis laporan tenaga kerja nonpertanian untuk September yang biasanya keluar setiap Jumat. Kondisi ini membuat The Federal Reserve kekurangan data penting untuk menilai langkah suku bunga pada pertemuan Oktober mendatang.

Pasar memperkirakan bank sentral AS akan memangkas suku bunga acuan sebesar 0,25 poin persen bulan ini, mengacu pada alat pemantau CME FedWatch.

Kekhawatiran pasar tenaga kerja juga meningkat setelah Presiden Donald Trump mengancam akan melakukan pemangkasan besar-besaran di lembaga pemerintah. Ia menyebut langkah itu sebagai “kesempatan luar biasa” untuk merampingkan birokrasi federal.

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan kepada CNBC, “Keterlambatan pendanaan federal bisa berdampak pada PDB, pertumbuhan, dan pekerja di Amerika.” Kantor Anggaran Kongres memperkirakan sekitar 750.000 pegawai federal akan dirumahkan setiap hari selama penutupan berlangsung.

Sehari sebelumnya, laporan dari ADP menunjukkan penurunan tajam dalam jumlah tenaga kerja sektor swasta pada September, menjadi yang terburuk sejak Maret 2023. Data ini memperkuat pandangan bahwa pasar tenaga kerja sedang melemah dan dapat menjadi alasan tambahan bagi The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneternya.

“Data tenaga kerja September cukup lemah untuk mendukung langkah pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada pertemuan 29 Oktober,” ujar Jennifer Timmerman, Analis Senior Strategi Investasi di Wells Fargo Investment Institute. Ia menambahkan, “Prospek penurunan suku bunga yang lebih lanjut, ditambah sinyal perlambatan ekonomi, telah memperkuat reli saham dan menekan imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun di level 4,11%.”

Dengan hasil ini, Wall Street menutup pekan dengan catatan positif, meski bayang-bayang ketidakpastian ekonomi dan politik di Washington masih membayangi pasar.

Artikel Terkait

Wall Street Terpeleset, Reli S&P 500 Terhenti Akibat Kekhawatiran Shutdown dan Saham Oracle Ambruk

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kompak melemah pada perdagangan Selasa...

Bursa Eropa Lesu, Saham Kering Terbang 5,8% di Tengah Ketidakpastian Politik Prancis

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup melemah pada...

Nikkei Pecah Rekor Dua Hari Beruntun, Saham Teknologi Jadi Pendorong Utama

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru