Rabu, Oktober 8, 2025
32.9 C
Jakarta

Dolar AS Melemah, Tertekan Shutdown Pemerintah dan Sinyal Pemangkasan Suku Bunga

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Jumat (3/10/2025) waktu setempat atau Sabtu pagi (4/10/2025) WIB. Mata uang tersebut berada di jalur penurunan mingguan terhadap mayoritas mata uang utama, di tengah ketidakpastian akibat penutupan pemerintahan AS yang membuat rilis data ekonomi tertunda.

Mengutip CNBC International, salah satu laporan penting yang tertunda adalah data non-farm payrolls untuk September, yang seharusnya dirilis Jumat lalu. Ketidakpastian ini membuat pasar kesulitan membaca arah ekonomi AS.

Analis valuta asing global TD Securities di New York, Jayati Bharadwaj, menilai situasi tersebut menambah tekanan bagi dolar. “Penutupan pemerintahan ini memperpanjang kekhawatiran tentang kondisi ekonomi AS. Kita seperti terbang buta sekarang karena tidak tahu apa yang terjadi,” ujarnya.

Ia menambahkan, semakin lama shutdown berlangsung, pasar akan semakin khawatir terhadap dampaknya. “Sudah muncul kekhawatiran mengenai pemutusan hubungan kerja dan pegawai yang dirumahkan, seperti yang pernah dilakukan pemerintah sebelumnya. Semua itu menekan dolar dalam jangka pendek,” kata Jayati.

Pada perdagangan menjelang siang waktu New York, euro naik 0,2% terhadap dolar menjadi US$1,1739, menuju kinerja mingguan terbaik dalam sebulan. Kenaikan euro membuat indeks dolar, yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama, turun 0,1% menjadi 97,77 — posisi terburuk sejak Juli.

Terhadap franc Swiss, dolar melemah 0,3% ke 0,7953 franc, dan tercatat turun 0,4% sepanjang pekan. Dolar juga tergelincir terhadap pound sterling, yang naik 0,2% menjadi US$1,3470, menuju penguatan mingguan terbesar sejak pertengahan Agustus.

Tekanan pada dolar bertambah setelah data menunjukkan aktivitas sektor jasa AS melambat tajam pada September. ISM mencatat indeks manajer pembelian (PMI) non-manufaktur turun ke level 50, tepat di ambang batas pertumbuhan, dari 52 pada Agustus.

Meski begitu, terhadap yen Jepang, dolar sedikit menguat 0,1% menjadi 147,44 yen setelah sempat turun hingga 0,4%. Sepanjang pekan, dolar masih naik 1,4% terhadap yen — menjadi kenaikan mingguan terbesar sejak Mei.

Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda, memberikan pernyataan yang berhati-hati mengenai kondisi ekonomi global. Komentar itu menurunkan ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

“Pelaku pasar sedikit kecewa karena Ueda tidak menegaskan kemungkinan kenaikan suku bunga pada Oktober seperti beberapa koleganya,” ujar Michael Brown, analis senior di Pepperstone.

Dari sisi ekonomi domestik AS, laporan dari Federal Reserve Chicago menunjukkan tingkat pengangguran September tetap di 4,3%, sama dengan bulan sebelumnya. Namun, data lain menandakan pasar tenaga kerja mulai melemah.

Laporan ADP National Employment mencatat penurunan 32.000 pekerjaan di sektor swasta selama September. Kondisi ini memperkuat ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed.

Menurut CME Group’s FedWatch Tool, pelaku pasar memperkirakan hampir pasti akan ada penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Oktober, dan kemungkinan 84% untuk penurunan tambahan pada Desember.

Presiden The Fed Dallas, Lorie Logan, menilai langkah pemangkasan suku bunga bulan lalu sudah tepat untuk mencegah pelemahan tajam di pasar tenaga kerja. Namun ia menegaskan, penurunan ekonomi masih berlangsung secara bertahap dan belum melihat urgensi untuk memangkas suku bunga lebih jauh.

Dengan ketidakpastian politik dan ekonomi yang terus membayangi, dolar AS masih berpotensi melemah dalam jangka pendek, sementara investor menanti kepastian dari Washington dan langkah berikutnya dari The Fed.

Artikel Terkait

Dolar AS Menguat, Yen dan Euro Melemah di Tengah Ketidakpastian Politik Jepang dan Prancis

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

Krakatau Steel Lunasi Utang Lebih Cepat, Dapat Diskon Hingga 80% dari Bank

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS)...

Yen dan Euro Melemah, Dolar AS Menguat di Tengah Kekhawatiran Politik Jepang dan Prancis

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru