STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kinerja keuangan PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI) masih belum pulih hingga sembilan bulan pertama 2025. Upaya manajemen Perseroan membenahi keuangan DIGI belum membuahkan hasil positif. Buktinya, DIGI masih merugi Rp2,79 miliar pada Januari–September 2025, meningkat 27% jika dibandingkan rugi Rp2,19 miliar pada Januari-September 2024.
Kerugian tersebut, seperti tergambar dalam laporan keuangan DIGI per September 2025 yang dipublikasikan ke BEI, Senin 13 Oktober 2025, pendapatan bersih DIGI anjlok 21,36% menjadi Rp27,94 miliar pada Januari-September 2025, dari Rp35,54 miliar pada periode yang sama tahun 2024.
Seiring pendapatan, beban pokok pendapatan (BPP) DIGI juga turun 21,59% jadi Rp15,435 miliar pada Januari-September 2025, dari Rp19,68 miliar pada Januari-September 2024. Akan tetapi, laba kotor DIGI turun 21,08% jadi Rp12,51 miliar pada Januari-September 2025, dari Rp15,85 miliar pada Januari-September 2024.
Setelah dikurangi beban pemasaran, beban umum dan administrasi serta beban lain-lain, DIGI menderita rugi usaha sebesar Rp2,62 miliar pada Januari-September 2025, anjlok 25,77% dari Rp2,09 miliar pada Januari-September 2024
Kinerja keuangan yang belum pulih ikut berdampak negatif terhadap harga saham Perseroan di bursa. Pada perdagangan di BEI, Senin 13 Oktober 2025, saham DIGI ditutup turun 10% menjadi Rp36 per unit dibanding sehari sebelumnya. Sepanjang perdagangan periode 15 September 2025 sampai dengan 13 Oktober 2025, harga saham DIGI hanya naik tipis 2,85%, dari posisi Rp35 per saham menjadi Rp36 per saham. (konrad)