STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Penjualan bersih PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) turun 5,55% menjadi Rp2,82 triliun pada Januari-September 2025. Penurunan pendapatan terbesar pada sembilan bulan 2025 dari penjualan barang yakni 28,87% menjadi Rp2,14 triliun, dari Rp3,02 triliun periode sama 2024.
Meski penjualan turun, laba bersih PMUI yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 25,98% menjadi Rp33,73 miliar (Rp5,82 per saham) pada Januari-September 2025, dari Rp26,77 miliar (Rp5,77 per saham) pada Januari-September 2024.
Pertumbuhan laba PMUI tersebut, menurut laporan keuangan per September 2025 yang dipublikasikan Selasa 20 Oktober 2025, didukung antara lain, oleh penurunan beban pokok penjualan sebesar 5,87% menjadi Rp2,63 triliun, dari Rp2,80 triliun pada Januari-September 2024.
Beban penjualan PMUI juga turun 542% , dari Rp96,22 miliar per September 2024, menjadi Rp91 miliar per September 2025. Adapun beban umum dan administrasi turun 7,74% menjadi Rp46,35 miliar, dari Rp50,24 miliar per September 2024.
Laba usaha PMUI naik sebesar 16,8% menjadi Rp51,78 miliar pada Januari-September 2025 jika dibandingkan Rp44,33 miliar pada Januari-September 2024.
Total aset PMUI per September 2025 sebesar Rp531,15 miliar, naik 15,87% dari Rp458,39 miliar per Desember 2024. Jumlah liabilitas dan ekuitas Perseroan per September 2-25, masing-masing Rp79,97 miliar dan Rp451,18 miliar.
Pada perdagangan sesi pertama di BEI, Selasa 21 Oktober 2025, harga saham PMUI tercatat Rp151 per unit, naik 4,14% dibandingkan sehari sebelumnya di Rp145 per unit. Pada periode 1 Oktober 2025 sampai dengan 20 Oktober 2025, harga saham PMUI telah meningkat sebesar 7,4%. (konrad)
