Selasa, Oktober 28, 2025
30 C
Jakarta

Garap Sembilan Proyek Energi Sekaligus, Rukun Raharja (RAJA) Siapkan Capex US$60 Juta

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) terus memperkuat langkah ekspansi bisnisnya. Saat ini, tercatat ada sembilan proyek strategis yang tengah berjalan di sektor energi, infrastruktur, hingga energi terbarukan.

Deputy Director Business Development RAJA Wilson Kurniawan, menjelaskan perseroan saat ini aktif menyiapkan dan mengeksekusi sejumlah proyek besar yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

“Terkait dengan rencana proyek, di sini kita akan memaparkan ada sembilan,” ujar Wilson Kurniawan, dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (27/10/2025).

Proyek pertama, RAJA melalui anak usahanya telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli saham bersyarat atau Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA) untuk mengakuisisi perusahaan perdagangan gas yang beroperasi di wilayah Banten.

Kedua, perseroan sedang dalam tahap due diligence atau uji tuntas untuk mengakuisisi dua perusahaan pelayaran yang memiliki aset berupa dua kapal Liquified Natural Gas Carrier (LNGC) dan satu kapal Very Large Gas Carrier (VLGC).

Ketiga, RAJA bersama mitra strategis kini tengah mengerjakan studi kelayakan pembangunan terminal LNG di daerah Banten. Saat ini perusahaan sedang memfinalisasi lingkup investasi, skema komersial, serta memulai proses perizinan proyek tersebut.

Keempat, RAJA menyiapkan pembangunan pabrik LNG di Kalimantan. Persiapan yang dilakukan meliputi pengadaan lahan, finalisasi perjanjian jual beli gas (PJBG), permohonan alokasi gas, serta kajian bankable feasibility study.

Proyek kelima yaitu persiapan operasional komersial fasilitas kompresor di Sengkang, Sulawesi Selatan, yang ditargetkan rampung sebelum akhir tahun 2025.

Selanjutnya, RAJA juga masih melakukan negosiasi komersial dengan mitra terkait rencana investasi infrastruktur hilir migas di kawasan Indonesia Timur.

Untuk proyek ketujuh, perseroan akan memulai pembangunan pipa bahan bakar minyak (BBM) di Kalimantan Timur pada kuartal I-2026.

Selain sektor migas, RAJA juga memperluas portofolio ke energi baru terbarukan (EBT). Saat ini perusahaan tengah melakukan uji tuntas untuk akuisisi sejumlah pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan biomassa.

Proyek kesembilan, RAJA tengah menuntaskan proses uji tuntas untuk akuisisi fasilitas sistem penyediaan air minum di wilayah Jabodetabek.

Belanja Modal (Capex)

Deputi Finance RAJA, Aldila Ayudya Putri, mengatakan perusahaan telah menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$50 juta hingga US$60 juta untuk proyek yang sudah berjalan, terutama pembangunan pipa bahan bakar minyak (BBM) di Kalimantan Timur.

“Kalau untuk capex tahun 2026, untuk eksisting proyek saat ini, kami akan keluarkan mungkin sekitar 50–60 juta US$ itu terkait dengan pembangunan pipa BBM kami,” ujar Aldila, dikutip Senin (27/10/2025).

Aldila menambahkan, sumber pendanaan RAJA akan berasal dari beberapa opsi yang sedang dieksplorasi. Salah satunya melalui pinjaman bank sebagai pilihan konvensional.

“Kalau misalnya kita mau pilih opsi yang paling konvensional, tentunya kami pasti akan melakukan pinjaman bank. Namun juga kalau misalnya dengan kondisi ekonomi saat ini, kalau misalkan obligasi menjadi favorable buat kami, pasti itu akan kami eksplor,” jelasnya.

Sementara itu, Wilson Kurniawan, Deputy Director Business Development RAJA, menjelaskan perusahaan masih menghitung total kebutuhan CAPEX secara keseluruhan.

“Terkait dengan estimasi budget, estimasi capex memang kita lagi membudgetkannya untuk 2026. Kita lagi identifikasi mana opportunities yang memang bisa di-closing mungkin di awal tahun, pertengahan, atau di akhir,” ujarnya.

Wilson menegaskan, hasil perhitungan tersebut akan difinalkan dalam rapat anggaran atau budget meeting menjelang akhir tahun.

Direktur Utama RAJA, Djauhar Maulidi, menambahkan sebagian dari sembilan proyek strategis yang ada sudah memiliki cadangan dana, baik dari ekuitas perusahaan maupun pinjaman bank.

“Mengenai ada beberapa proyek dari sembilan proyek ini, ada beberapa proyek yang sudah kita cadangkan dananya. Itu dari equity sebagian dan itu dari bank sebagian,” kata Djauhar.

Ia memastikan RAJA belum berencana menerbitkan obligasi untuk pembiayaan proyek. “Sampai saat ini perusahaan belum ada rencana untuk menerbitkan obligasi. Strategi pembiayaan kami sampai dengan hari ini adalah dengan menggunakan equity dari perusahaan dan juga dukungan dari pihak bank,” ujarnya.

Djauhar menjelaskan, proyek-proyek seperti LNG plant di Kalimantan, investasi infrastruktur migas di Indonesia Timur, serta akuisisi EBT masih dalam tahap perhitungan anggaran dan akan difinalkan akhir tahun ini.

Namun, ia tidak menutup peluang untuk mengeksplorasi skema pembiayaan lain di masa depan. “Kami tidak menutup kemungkinan dari skema-skema pembiayaan yang nonkonvensional apakah itu menerbitkan obligasi, melakukan rights issue, atau hal lainnya,” ucap Djauhar.

Dengan sembilan proyek yang tengah disiapkan, RAJA menegaskan komitmennya memperkuat posisi sebagai pemain energi terintegrasi nasional, sekaligus memperluas portofolio bisnis ke arah energi bersih dan infrastruktur strategis di berbagai wilayah Indonesia.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Dukung Program 3 Juta Rumah Presiden Prabowo, BNI Salurkan Rp17 Triliun KPR Subsidi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk...

Kontribusi Event Organizer 81%, Dyandra Media (DYAN) Raih Pendapatan Rp947,8 Miliar di Kuartal III 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Dyandra Media International Tbk (DYAN)...

Kinerja Impresif, Pendapatan dan Laba Jasa Armada (IPCM) Kompak Tumbuh

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru