STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka kembali perdagangan dua saham yang sebelumnya disuspensi. Keduanya yakni PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) dan PT Koka Indonesia Tbk (KOKA). Pembukaan kembali dilakukan mulai sesi I perdagangan Senin, 11 November 2025.
“Menunjuk Pengumuman Bursa Peng-SPT-00353/BEI.WAS/11-2025 tanggal 7 November 2025 perihal Penghentian Sementara Perdagangan (Suspensi) Saham PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI), maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 11 November 2025,” ujar Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Bursa Efek Indonesia (BEI), dalam keterbukaan informasi dikutip Selasa (11/11/2025).
Selain FPNI, bursa juga mencabut suspensi saham KOKA yang telah berlaku lebih dari satu bulan. “Menunjuk Pengumuman Bursa Peng-SPT-00302/BEI.WAS/10-2025 tanggal 7 Oktober 2025 perihal Penghentian Sementara Perdagangan (Suspensi) Saham PT Koka Indonesia Tbk (KOKA) dan berdasarkan penilaian Bursa, maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham PT Koka Indonesia Tbk (KOKA) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 11 November 2025,” kata Yulianto.
Sebelumnya, BEI menghentikan sementara perdagangan saham FPNI pada Senin, 10 November 2025, setelah mencatat kenaikan harga kumulatif yang signifikan. Suspensi dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai untuk memberikan waktu bagi pelaku pasar mempertimbangkan keputusan investasi berdasarkan informasi yang tersedia.
Langkah serupa juga diterapkan terhadap saham KOKA. BEI menghentikan sementara perdagangan saham perusahaan tersebut pada Rabu, 8 Oktober 2025, karena lonjakan harga yang dinilai tidak wajar dalam waktu singkat. Penghentian sementara dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I tanggal 8 Oktober 2025.
Suspensi tersebut merupakan bagian dari mekanisme cooling down yang diterapkan BEI untuk menjaga integritas pasar dan melindungi investor dari potensi risiko pergerakan harga yang ekstrem.
BEI menegaskan seluruh langkah penghentian sementara perdagangan saham dilakukan demi kepentingan investor agar dapat mengambil keputusan investasi secara matang berdasarkan keterbukaan informasi dari emiten terkait.
Harga Saham
Saham FPNI mencatat lonjakan tajam pada akhir pekan lalu. Dalam perdagangan Jumat, 7 November 2025, harga saham ini dibuka di Rp422 dan sempat menyentuh level tertinggi di Rp515. Angka tersebut naik Rp103 atau setara 25% dibanding harga penutupan sehari sebelumnya di Rp412.
Volume transaksi mencapai 235,00 juta lembar dengan nilai perdagangan total Rp112,4 miliar. Sepanjang tahun berjalan, FPNI sempat menyentuh harga terendah di Rp171 pada 10 April 2025, sementara posisi tertingginya kini berada di Rp515. Kapitalisasi pasar emiten ini menembus Rp2,87 triliun.
Sementara itu, saham KOKA juga mencuri perhatian pada perdagangan 7 Oktober 2025. Harga sahamnya ditutup di Rp410 per saham, naik 4,59% atau 18 poin dari penutupan sebelumnya di Rp392.
Saham KOKA dibuka di Rp474 dan sempat menyentuh level tertinggi di Rp490 sebelum melemah ke posisi terendah di Rp408. Aktivitas perdagangan berlangsung ramai dengan volume mencapai 327,02 juta lembar.
Sepanjang tahun ini, KOKA mencatat harga tertingginya di Rp410 pada 7 Oktober 2025 dan harga terendah di Rp64 pada 7 Juli 2025. Dalam 52 minggu terakhir, saham ini bergerak di kisaran Rp50 hingga Rp490 per saham. Dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp1,17 triliun, KOKA kini masuk daftar saham yang banyak diburu investor di pasar modal.
