STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Rabu (12/11) waktu setempat atau Kamis pagi (13/11/2025) WIB. Indeks Dow Jones Industrial Average mencetak rekor baru pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat. Kenaikan ini dipicu oleh optimisme pasar terhadap berakhirnya penutupan pemerintahan Amerika Serikat yang kini menjadi yang terlama dalam sejarah.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York ditutup di 48.254,82, menguat 326,86 poin atau 0,68%. Indeks S&P 500 (SPX) sedikit menguat 4,31 poin atau 0,06%, menutup di level 6.850,92. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, justru turun 61,844 poin atau 0,26% menjadi 23.406,457.
Investor kini menyoroti situasi di Washington setelah Senat pada Senin malam meloloskan rancangan undang-undang anggaran. RUU tersebut kini menunggu pemungutan suara di Dewan Perwakilan Rakyat. Pemimpin Mayoritas DPR, Steve Scalise, mengatakan kepada CNBC bahwa pemungutan suara kemungkinan dilakukan sekitar pukul 19.00 waktu setempat.
“Kita sedang berada dalam penutupan pemerintahan terpanjang dalam sejarah,” ujar Josh Chastant, Manajer Portofolio Investasi Publik di GuideStone Funds. “Akan sangat baik jika kita mulai melihat kembali rilis data ekonomi, apalagi ada tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja,” tambahnya.
Menurut Chastant, fokus pasar saat ini adalah menunggu berakhirnya penutupan tersebut. “Begitu pemerintah dibuka kembali, mungkin akan ada hal lain yang perlu dicermati, termasuk potensi perpanjangan hingga Januari,” katanya.
Penutupan pemerintahan yang kini memasuki hari ke-43 membuat pergerakan pasar terbelah. “Ini seperti hari perdagangan yang terbagi dua,” ungkap Chastant, menyoroti kenaikan saham-saham keuangan utama yang mencerminkan harapan investor terhadap kembalinya aktivitas ekonomi.
Kinerja Dow didorong lonjakan saham sektor keuangan, termasuk Goldman Sachs, JPMorgan, dan American Express yang semuanya mencetak rekor baru. Saham-saham yang berkaitan erat dengan kondisi ekonomi seperti Caterpillar juga menguat.
Kenaikan turut dirasakan saham bank besar lainnya seperti Morgan Stanley, Wells Fargo, dan Bank of America. Secara keseluruhan, sektor keuangan yang tergabung dalam indeks Financial Select SPDR Fund (XLF) naik hampir 1%.
Namun, saham teknologi masih berfluktuasi tajam. Saham Advanced Micro Devices melonjak 9%, sementara Oracle dan Palantir Technologies justru melemah.
“Ada permintaan nyata dan penggunaan konkret untuk kecerdasan buatan,” ujar Chastant. “Kinerja keuangan perusahaan teknologi masih cukup kuat, jadi kami tidak terlalu khawatir ini gelembung. Hanya saja, valuasinya sudah tinggi,” jelasnya.
Ia menambahkan, “tidak ada salahnya mengambil keuntungan dan mendiversifikasi portofolio ke area lain di pasar saham.”
Sehari sebelumnya, pergerakan pasar juga menunjukkan pola serupa. Dow sempat melesat lebih dari 550 poin, sementara Nasdaq justru melemah. Sektor kesehatan menjadi penopang utama, dengan kenaikan saham-saham seperti Eli Lilly dan Johnson & Johnson, karena investor mulai beralih ke saham dengan valuasi lebih rendah.
