STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik bergerak beragam pada perdagangan Senin (24/11/2025) waktu setempat. Investor menimbang peluang pemangkasan suku bunga Amerika Serikat setelah Presiden The Federal Reserve New York John Williams membuka opsi penurunan suku bunga ketiga tahun ini.
Mengutip CNBC International, Williams mengatakan penurunan suku bunga bisa terjadi karena pelemahan pasar tenaga kerja kini menjadi risiko yang lebih besar bagi perekonomian dibanding inflasi tinggi. The Fed masih memiliki satu pertemuan lagi tahun ini yang digelar pada 9–10 Desember. Target suku bunga saat ini berada di kisaran 3.75% sampai 4.00%.
Pelaku pasar memperkirakan peluang sekitar 70% untuk pemangkasan seperempat poin, mengacu pada CME FedWatch. Angka ini naik dari 44% pada pekan yang berakhir 14 November.
Sepanjang pekan lalu, bursa Asia bergerak melemah. Investor banyak melepas saham teknologi. SoftBank, Samsung Electronics, dan Baidu ikut mencatat penurunan.
Pada perdagangan Senin, indeks Hang Seng di Hong Kong naik 1.97% ke 25.716,50. Sektor teknologi dan kesehatan memimpin penguatan. Di sisi lain, indeks CSI 300 di China turun 0.12% ke 4.448,05.
Pasar Korea Selatan sempat menguat sebelum kembali melemah. Indeks Kospi ditutup turun 0.19% ke 3.846,06. Indeks Kosdaq melemah 0.87% ke 856,44. Samsung Electronics naik 2% dan menjadi penopang utama Kospi.
Indeks S&P/ASX 200 di Australia menguat 1.29% ke 8.525,10. Kenaikan ini menjadi rebound setelah penurunan 1.59% pada Jumat. Saham Qube melonjak hampir 20% setelah Macquarie Asset Management mengajukan penawaran 11.6 miliar dolar Australia atau setara US$7.49 miliar untuk mengakuisisi perusahaan logistik tersebut. Saham BHP juga naik 0.62% setelah perusahaan menegaskan tidak lagi mempertimbangkan merger dengan Anglo American.
Di India, indeks Nifty 50 turun 0.42% ke 25.959,50. Pergerakan pasar cenderung datar hingga pukul 14.00 waktu setempat.
Pasar Jepang tutup karena libur nasional.
