Senin, Maret 17, 2025
25.9 C
Jakarta

The Fed Tahan Suku Bunga, Fokus Pada Inflasi dan Kondisi Ekonomi

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON.DC) – Bank sentral Amerika Serikat (AS), yang dikenal sebagai The Federal Reserve (The Fed), memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan tetap pada kisaran target antara 5,25% hingga 5%. Ini merupakan langkah yang sudah banyak diduga. Adapun suku bunga The Fed telah berada pada level tersebut sejak Juli 2023.

Dalam pernyataan resmi melalui laman Federal Reserve pada Rabu (12/6/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (13/6/2024) WIB, Open Market Committee (FOMC) menegaskan bahwa keputusan terkait kebijakan suku bunga diambil setelah mempertimbangkan berbagai indikator ekonomi terkini. Data menunjukkan bahwa ekonomi terus tumbuh dengan kuat. Jumlah lapangan kerja yang bertambah menunjukkan kekuatan yang berkelanjutan, sementara tingkat pengangguran tetap rendah. Meskipun inflasi mengalami penurunan dalam setahun terakhir, namun tetap berada pada level yang tinggi. Belakangan ini, terlihat ada sedikit kemajuan menuju target inflasi 2% yang menjadi fokus utama Komite.

The Fed menyatakan tujuannya untuk mencapai tingkat pengangguran seoptimal mungkin dan menjaga inflasi tetap stabil pada 2% dalam jangka panjang. Mereka menilai bahwa risiko-risiko untuk mencapai tujuan-tujuan ini sudah mulai seimbang lebih baik dalam setahun terakhir. Meskipun demikian, prospek ekonomi masih dalam kondisi yang tidak pasti, dan Komite terus memperhatikan dengan serius risiko yang terkait dengan inflasi.

 

“Untuk mencapai tujuan-tujuannya, Komite memutuskan untuk menjaga kisaran target suku bunga federal funds rate tetap antara 5,25% hingga 5,50%. Sebelum mempertimbangkan untuk mengubah suku bunga, Komite akan memeriksa data terbaru secara teliti, mengikuti perkembangan ekonomi yang terjadi, dan menilai berbagai risiko yang ada. Mereka tidak berencana untuk menurunkan suku bunga sampai mereka yakin bahwa inflasi bergerak menuju target 2% secara konsisten. Selain itu, Komite akan terus mengurangi kepemilikan mereka atas surat utang pemerintah, surat utang badan, serta surat berharga hipotek agensi,” tulis The Fed..

Dalam menilai kebijakan moneter yang tepat, The Fed akan terus mengawasi dampak dari informasi terbaru terhadap prospek ekonomi. Mereka siap untuk menyesuaikan kebijakan moneter jika ada risiko yang muncul yang dapat menghambat pencapaian tujuan mereka. Dalam mengevaluasi kebijakan, Komite akan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kondisi pasar tenaga kerja, tekanan inflasi, ekspektasi inflasi, serta perkembangan di sektor keuangan dan internasional.

Anggota yang terlibat dalam keputusan kebijakan moneter ini antara lain adalah Jerome H. Powell sebagai Ketua, John C. Williams sebagai Wakil Ketua, serta sejumlah anggota lainnya seperti Thomas I. Barkin, Michael S. Barr, Raphael W. Bostic, Michelle W. Bowman, Lisa D. Cook, Mary C. Daly, Philip N. Jefferson, Adriana D. Kugler, Loretta J. Mester, dan Christopher J. Waller.

 

Artikel Terkait

Wall Street Ditutup Menguat! Dow Jones Melonjak 674 Poin, Tapi Masih Catat Pekan Terburuk Sejak 2023!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street melonjak tajam pada penutupan perdagangan...

Bursa Saham Eropa Menguat, DAX Jerman Melonjak Usai Kabar Kesepakatan Anggaran

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa menguat pada penutupan...

Bursa Asia Menguat, Saham China Pimpin Kenaikan

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik bergerak positif pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini