Jumat, November 28, 2025
33.6 C
Jakarta

Gak Cuma Jualan Kebab, SKB Food Serius Garap Bisnis Ikan hingga Beras! Pede Kantongi Rp200 Miliar Tahun Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — Emiten pengelola waralaba Kebab Turki Baba Rafi, PT Sari Kreasi Boga Tbk (SKB Food), optimistis menutup tahun 2025 dengan kinerja gemilang. Perusahaan dengan kode saham RAFI ini menargetkan pendapatan penuh tahun ini mampu menyentuh angka Rp200 miliar.

Optimisme ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama SKB Food, Eko Pujianto, dalam acara Paparan Publik (Public Expose) yang digelar di Jakarta, Jumat (28/11/2025). Acara ini dilaksanakan usai perseroan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Eko memaparkan kinerja perusahaan hingga kuartal ketiga tahun 2025. Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp135,035 miliar. Angka ini didorong oleh kuatnya penjualan di sektor bahan baku.

Sektor ikan dan bahan baku ikan menjadi kontributor utama dengan sumbangan sebesar Rp69,899 miliar. Posisi kedua ditempati oleh penjualan beras dan bahan baku beras yang mencatatkan angka Rp46,003 miliar.

Lini bisnis Lazizaa Rahmat Semesta turut menyumbang pendapatan sebesar Rp12,689 miliar. Sementara itu, pendapatan dari bahan baku kebab tercatat sebesar Rp3,832 miliar.

Eko menjelaskan strategi perusahaan ke depan tidak hanya berhenti pada angka penjualan. Perseroan tengah menyiapkan transformasi besar menyambut tahun 2026. Fokus utama akan bergeser dari sekadar perdagangan (trading) menjadi perusahaan berbasis inovasi dan pengolahan barang jadi.

“Pada 2026, SKB Food mengusung tema untuk memperluas dampak dalam rangka meningkatkan nilai tambah. Bukan hanya aspek bisnis namun termasuk juga meningkatkan manfaat kepada lebih banyak masyarakat,” ujar Eko Pujianto di Jakarta, Jumat (28/11/2025).

Ia menambahkan transformasi ini akan mengubah wajah perusahaan. Sebelumnya perseroan didominasi oleh aktivitas rantai pasok bahan baku. Ke depan, SKB Food akan menjadi perusahaan berbasis nilai tambah yang berkelanjutan.

Langkah ini mencakup peningkatan marjin dari seluruh produk dan layanan. Perseroan juga akan melakukan digitalisasi dan penggunaan sistem IT dalam perluasan jaringan distribusi serta rantai pasok.

“SKB Food menjalankan inisiatif melalui inovasi di bidang pangan olahan. Selain memenuhi kebutuhan pangan yang semakin berkualitas bagi masyarakat, upaya ini menciptakan nilai tambah bagi Perseroan,” jelas Eko.

Dalam rangka ekspansi, SKB Food berencana membangun lebih banyak merek atau brand baru. Beberapa di antaranya adalah Rafi Express, Rafina untuk produk beras, dan EsKabeh untuk lini seafood.

Perseroan juga akan meluncurkan Sedap Kesayangan Bunda (Sekeboen) yang menyajikan makanan siap santap (Ready to Eat). Merek baru lainnya yang diperkenalkan adalah Kebby Kebab.

Di sektor agrifood, perusahaan memiliki rencana strategis membangun kebun-kebun di dalam negeri. Hal ini bertujuan meningkatkan daya saing hasil kebun nasional, khususnya buah dan sayur.

Saat ini, SKB Food telah memiliki visi besar sebagai Integrated Agrifood and Seafood Company. Jaringan bisnisnya sangat luas dengan lebih dari 969 mitra waralaba yang tersebar di seluruh Indonesia.

Rantai distribusi perseroan mencakup berbagai segmen pasar. Mulai dari hotel, restoran, kafe, pasar tradisional, pemindangan, hingga toko kelontong. Produk yang didistribusikan meliputi daging sapi, daging ayam, ikan, hingga beras.

Selain memaparkan kinerja, RUPST hari ini juga mengesahkan susunan pengurus baru. Langkah ini diambil untuk menyelaraskan manajemen dengan visi besar perusahaan dan tema bisnis 2026.

Posisi Komisaris Utama dijabat oleh Eko Mujianto. Sementara itu, Eko Pujianto didapuk sebagai Direktur Utama.

Kursi Direktur Manajemen Risiko dan Kepatuhan diisi oleh Rizki Rahmat R. Terdapat beberapa posisi komisaris dan direktur lain yang masih dikosongkan untuk pengisian di kemudian hari.

Manajemen baru ini diharapkan mampu membawa SKB Food merealisasikan penambahan produk serta inovasi untuk seluruh segmen pelanggan. Perseroan juga berkomitmen memperluas rantai pasok makanan ke lebih banyak daerah di Indonesia.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Multi Garam  (FOLK) Gelar Private Placement 394,814 Juta Saham, Buat Apa

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK) berencana...

Januari hingga November 2025, IHSG Melejit 19,30%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham,...

Pengendali Asri Karya Lestari (ASLI) Siap Divestasi 69,52% Saham Perusahaan, Siapa Pembelinya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Pemegang saham pengendali PT Asri Karya Lestari...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru