STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengirim bantuan alat berat dan logistik untuk mendukung upaya penanganan darurat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
Langkah ini merupakan bagian dari sinergi ADHI bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk memastikan percepatan pemulihan akses dan infrastruktur di wilayah terdampak.
ADHI menegaskan komitmennya untuk memastikan seluruh kebutuhan di lapangan dapat direspons dengan cepat, mulai dari mobilisasi alat berat, pasokan BBM hingga penurunan personel teknis. Selain itu, ADHI Karya juga terus mengerahkan seluruh upaya untuk menjaga koordinasi di tengah tantangan akses dan kondisi medan yang cukup sulit.
Di Sumatera Utara, ADHI Karya telah mengirimkan alat berat yang saat ini dalam perjalanan menuju tiga titik prioritas, yakni Sipirok, Batang Toru, dan Siais. Mobilisasi tersebut mencakup excavator, loader, dan dozer yang diperlukan untuk membuka akses, membersihkan material longsor, serta mendukung pekerjaan darurat lainnya di area kritis.
Sementara itu di Aceh, ADHI Karya juga mengirimkan alat berat untuk wilayah Blangkejeren–Kutacane serta wilayah Bireuen–Takengon guna mendukung pembukaan akses dan penanganan darurat. Selain itu, ADHI tengah menyiapkan tambahan unit untuk wilayah Pidie guna mengantisipasi kebutuhan alat berat sesuai kondisi dan perkembangan di lapangan.
Proses mobilisasi alat berat telah dimulai sejak 28 November 2025 dan akan terus dilaksanakan secara bertahap mengikuti kondisi di lokasi bencana. Selain pengiriman alat, ADHI Karya juga menurunkan personel teknis untuk melakukan pengecekan lapangan, pengendalian operasi, serta pemantauan langsung terhadap perkembangan situasi, sehingga tindak lanjut setiap kebutuhan penanganan darurat dapat dilakukan secara cepat dan terukur.
ADHI Karya menegaskan bahwa dukungan ini merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan dalam membantu pemerintah mempercepat penanganan bencana di Pulau Sumatera.
“Kolaborasi erat dengan Kementerian PU diharapkan mampu memperkuat upaya pemulihan infrastruktur dan membuka kembali akses masyarakat, sehingga proses penanganan darurat dapat berlangsung lebih efektif hingga kondisi di wilayah terdampak kembali pulih,” tulis Direksi ADHI dalam keterangan tertulis yang disampaikan, Senin 1 Desember 2025. (konrad)
