Jumat, Desember 12, 2025
25.4 C
Jakarta

49 Tahun KPR BTN, 5,7 Juta Rakyat RI Akhirnya Punya Rumah Impian

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatatkan sejarah baru. Tepat di perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ke-49, Rabu (10/12/2025), bank pelat merah ini telah mewujudkan mimpi jutaan keluarga. Total penyaluran KPR BTN kini menembus angka fantastis, yakni 5,7 juta unit rumah di seluruh Indonesia.

Angka penyaluran ini tidak main-main. Selama hampir setengah abad, BTN telah mengucurkan total plafon kredit senilai Rp504,18 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4,38 juta unit merupakan KPR subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Sisanya, sekitar 1,3 juta unit adalah KPR nonsubsidi.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini. Ia menegaskan komitmen perusahaan untuk terus melayani kebutuhan hunian rakyat.

“BTN merasa bangga dan bersyukur dapat melayani 5,7 juta keluarga Indonesia dalam 49 tahun terakhir karena pencapaian ini merupakan hasil kerja keras yang konsisten untuk menjadi bank pilihan rakyat dalam pemenuhan kebutuhan hunian impian mereka. Namun, kami tidak ingin berpuas diri karena kami harus terus bekerja untuk jutaan masyarakat lainnya yang belum memiliki rumah ataupun belum mampu merenovasi rumah mereka menjadi lebih layak huni,” ujar Nixon dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (10/12).

Perjalanan panjang ini bermula pada 10 Desember 1976. Kala itu, BTN menyalurkan KPR perdana senilai Rp38 juta untuk 17 unit rumah di Semarang dan Surabaya. Kini, BTN menguasai sekitar 40% pasar KPR nasional. Bisnis perumahan ini menyumbang lebih dari 78% terhadap portofolio perseroan.

Nixon menambahkan, peran BTN tidak hanya soal atap bagi keluarga. Perseroan juga menjadi motor penggerak ekonomi yang masif.

“BTN telah berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi nasional melalui sektor perumahan. Posisi BTN sebagai bank pilihan utama untuk pembiayaan rumah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari ekosistem properti nasional. Dengan lebih dari 8.000 mitra pengembang dan dukungan pemerintah, BTN memainkan peran penting dalam memberikan dampak turunan kepada 185 subsektor ekonomi di Indonesia,” kata Nixon.

Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI), Bambang Ekajaya, mengakui peran vital BTN. Menurutnya, branding bank ini sudah sangat melekat di benak masyarakat.

“Saking terkenalnya BTN sebagai bank penyedia perumahan, kalau mau beli rumah subsidi orang mengatakan ‘rumah BTN’. Branding ini sudah melekat sangat lama,” ujar Bambang.

Meski begitu, Bambang mengingatkan agar BTN terus berinovasi. Layanan cepat dan sederhana sangat dibutuhkan, terutama untuk mengejar target pemerintah dalam program 3 Juta Rumah.

“Harapan REI kepada BTN tentu komitmen yang lebih kuat, khususnya untuk membantu sektor perumahan. Layanannya perlu terus ditingkatkan agar konsumen bisa mendapatkan KPR bersubsidi dengan proses pengajuan yang sederhana dan lebih cepat,” tambah Bambang.

Apresiasi juga datang dari Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Junaidi Abdillah. Ia menyoroti langkah BTN yang kini merambah pekerja sektor informal.

“Saya melihat BTN kini kian ekspansif. BTN bergerilya ke pelosok desa, menyasar pekerja sektor informal—mulai tukang cukur, pedagang bakso, hingga ojek online—yang selama ini sulit tersentuh layanan perbankan. Ini sudah dibuktikan dengan akad kredit BTN untuk pekerja informal di sejumlah proyek anggota Apersi,” ungkap Junaidi.

Sinergi keduanya terbukti kuat. Data menunjukkan, sebanyak 130.514 unit rumah subsidi anggota Apersi dibiayai oleh BTN. Angka ini setara dengan 59,42% dari total KPR FLPP yang diserap anggota Apersi sepanjang 2022 hingga 2025.

“Penyaluran KPR FLPP oleh Apersi dilakukan bersama bank-bank penyalur mitra BP Tapera, salah satunya BTN. Karena itu, sebanyak 3.100 anggota Apersi di sisa waktu Desember ini siap bekerja keras mewujudkan target KPR FLPP nasional tahun ini yang mencapai 350 ribu unit,” tegas Junaidi.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Ngeri! Kerugian Penipuan Tembus Rp8,2 Triliun, OJK Sikat Ribuan Pinjol dan Investasi Bodong

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)  – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat angka...

Kuartal III 2025, Indah Kiat Pulp and Paper Cetak Laba US$325,92 Juta, Melonjak 44,14%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk...

Tok! The Fed Pangkas Suku Bunga Lagi, Pejabat Bank Sentral Pecah Suara

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Federal Reserve (The Fed) akhirnya memutuskan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru