Selasa, Desember 16, 2025
29.1 C
Jakarta

Bursa Asia Kompak Ditutup Melemah, Saham Korea Selatan Pimpin Penurunan

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham di kawasan Asia-Pasifik kompak ditutup melemah pada perdagangan Senin (15/12/2025) waktu setempat. Koreksi ini terjadi setelah Wall Street ditutup merosot pada akhir pekan lalu. Investor tampak mengambil jeda dari perdagangan sektor kecerdasan buatan (AI) yang sempat memanas.

Mengutip CNBC International, pasar saham Korea Selatan memimpin kerugian di kawasan ini. Indeks Kospi anjlok 1,84% dan ditutup pada level 4.090,59. Penurunan ini terseret oleh jatuhnya saham-saham teknologi berkapitalisasi besar. Produsen chip memori SK Hynix turun 2,98%, sementara Samsung Electronics tergelincir 3,76%.

Di sisi lain, indeks saham kapitalisasi kecil Kosdaq justru mencatatkan sedikit kenaikan. Indeks ini bertambah 0,16% menjadi 938,83.

Jed Ellerbroek, manajer portofolio di Argent Capital Management memberikan pandangannya terkait situasi pasar global saat ini. Ia menyoroti pergeseran fokus investor.

“[Jumat] adalah hari di mana nilai mengungguli pertumbuhan. Investor jelas gelisah terkait AI — tidak sepenuhnya pesimistis, tapi hanya semacam, saya kira, berhati-hati dan gugup serta ragu-ragu,” ujarnya.

Selain sentimen global, para pedagang di Asia juga mencermati data ekonomi penting dari China. Negeri Tirai Bambu baru saja merilis angka penjualan ritel, investasi aset tetap, dan produksi industri untuk bulan November.

Data tersebut ternyata mengecewakan pasar. Penjualan ritel China naik 1,3% bulan lalu dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini meleset jauh dari prediksi median Reuters sebesar 2,8% dan melambat dari kenaikan 2,9% pada bulan sebelumnya.

Produksi industri China tumbuh 4,8% pada November secara tahunan. Capaian ini turun dari 4,9% pada bulan sebelumnya. Angka tersebut juga meleset dari ekspektasi pasar yang mengharapkan kenaikan 5%.

Respons pasar terhadap data ini cukup negatif. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,79%. Sementara itu, indeks CSI 300 di China daratan melemah 0,63% menjadi 4.552,06.

Beralih ke Jepang, indeks Nikkei 225 merosot 1,31% ke posisi 50.168,11. Namun, indeks Topix justru naik 0,22% menjadi 3.431,47.

Jepang juga mengumumkan data survei Tankan kuartal keempat. Bank of Japan melaporkan indeks optimisme bisnis di antara produsen besar Jepang meningkat menjadi +15. Ini merupakan level tertinggi dalam empat tahun dan sesuai dengan ekspektasi para ekonom.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 kehilangan 0,72% dan mengakhiri perdagangan di level 8.635. Sentimen di negara ini turut dibayangi insiden penembakan terburuk dalam lebih dari 30 tahun pada hari Minggu. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 15 orang.

Pelemahan pasar Asia ini mengekor kinerja buruk Wall Street pada Jumat lalu. S&P 500 jatuh 1,07% dan mundur dari rekor tertingginya. Nasdaq Composite juga turun 1,69%. Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,51% setelah sempat mencetak rekor tertinggi intraday.

Saham-saham terkait AI menghadapi tekanan berat selama sesi perdagangan AS tersebut. Saham Broadcom anjlok lebih dari 11% dan menyeret indeks pasar yang lebih luas. Penurunan juga dialami oleh AMD, Palantir Technologies, dan Micron.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Wall Street Tergelincir, Saham AI Bikin S&P 500 Merah

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Amerika Serikat atau...

Bursa Eropa Ditutup Menguat, Saham Pertahanan dan Farmasi Justru Tertekan

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa berakhir menguat pada...

Investor Kabur dari Saham AI, Wall Street Tergelincir di Akhir Pekan

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Amerika Serikat atau...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru