Sabtu, Desember 20, 2025
31.9 C
Jakarta

Antrean Obligasi BEI Capai 22 Emisi, Sektor Keuangan Dominan 33,3%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pipeline penerbitan obligasi atau Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) masih cukup ramai hingga akhir 2025. Hingga 19 Desember 2025, terdapat 22 emisi dari 15 penerbit EBUS yang berada dalam pipeline penerbitan.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, I Gede Nyoman Yetna, menyampaikan data tersebut dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu (20/12/2025).

Dari sisi sektor, pipeline obligasi masih didominasi sektor Financials. Sektor ini menyumbang 5 penerbit atau setara 33,3% dari total pipeline EBUS.

Sektor Energy berada di posisi berikutnya dengan 4 penerbit. Kontribusinya mencapai sekitar 26,7%. Sektor Infrastructures menyusul dengan 2 penerbit atau sekitar 13,3%.

Sementara itu, masing-masing 1 penerbit berasal dari sektor Basic Materials, Consumer Non-Cyclicals, Industrials, serta Properties & Real Estate. Setiap sektor tersebut memiliki porsi sekitar 6,7%.

Tidak terdapat penerbit dari sektor Consumer Cyclicals, Healthcare, Technology, serta Transportation & Logistic dalam pipeline obligasi hingga periode tersebut.

BEI juga melaporkan capaian penerbitan obligasi sepanjang tahun berjalan. Hingga saat ini, bursa telah mencatatkan penerbitan 178 emisi dari 79 penerbit EBUS. Total dana yang berhasil dihimpun dari aksi korporasi tersebut mencapai angka fantastis, yakni Rp 209,4 triliun.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Gembok Dibuka! Tiga Saham Ini Bisa Ditransaksikan Lagi Senin Depan

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membawa...

Pipeline Rights Issue BEI Menyusut, Hanya Tersisa 1 Perusahaan Sektor Properti

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Antrean aksi korporasi berupa penambahan modal...

9 Perusahaan Antre IPO di BEI, Mayoritas Beraset Jumbo

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan kabar...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru