STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Direktur Utama sekaligus pemegang saham pengendali PT Aman Agrindo Tbk (GULA) menjual 6.916.700 lembar (0,65%) sahamnya dalam emiten perkebunan tebu tersebut pada 19 Desember 2025.
Seperti dikutip dalam laporan keterbukaan informasi yang disampaikan, Selasa 23 Desember 2025, Andreas Utomo menjual saham GULA pada kisaran harga Rp274-Rp284 per lembar sehingga berhasil meraih keuntungan Rp1,96 miliar.
Setelah transaksi ini, kepemilikan Andreas Utomo atas GULA turun menjadi 110.876.400 (10,36%) dari sebelumnya sebanyak 117.793.100 (11,01%) saham.
Hingga kuartal III 2025, GULA merugi Rp7,17 miliar. Di periode sama 2024, Perseroan mencatat laba Rp1.03 miliar Penjualan GULA anjlok 50,33% jadi Rp94,52 miliar pada kuartal III 2025, dari Rp190,31 miliar di periode sama 2024.
Pada perdagangan sesi pertama di BEI, Selasa 23 Desember 2025 pukul 14.20 WIB, saham GULA tercatat Rp288 per unit, naik 3,60% dibanding penutupan sehari sebelumnya. Selama sepekan perdagangan, saham GULA turun 9,15%. Jika dibandingkan antara harga 10 November sebesar Rp352 terhadap penutupan kemarin, saham emiten perkebunan tebu ini telah turun sebesar 21,02%.
Sekedar informasi, PT Aman Agrindo Tbk (GULA) merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 2013, di Semarang, Jawa Tengah sebagai produsen gula. Perusahaan mengembangkan perkebunan tebu sendiri pada tahun 2016 dan memulai perdagangan dan distribusi gula pada tahun 2020.
Perusahaan tersebut mengelola proses perkebunan tebu, mulai dari pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan panen, di Pandeglang, Banten. Perusahaan juga memproduksi gula kristal (tersedia dalam kemasan 50 kg dan 1 kg), gula cair, gula merah, dan tetes tebu. (konrad)
