STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) berencana melakukan penawaran penawaran umum perdana saham atau IPO (Initial Public Offering) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun penawaran awal atau book building dimulai pada 12 November sampai 18 November 2024.
Calon emiten dengan kode saham AADI ini mematok harga IPO Rp4.590-Rp5.900 sehingga dana yang didapat Perseroan Rp3,57 triliun hingga Rp4,59 triliun.
Direksi AADI dalam prospektus rencana IPO saham yang diumumkan di Jakarta, Selasa (12/11/2024) menyebutkan, saham yang ditawarkan emiten di bidang pertambangan batubara termal dan logistik tersebut ke public sebanyak 778.689.200 unit atau sekitar 10% dari saham disetor Perseroan setelah IPO. PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) bertindak sebagai penjamin emisi efek.
Seperti diketahui, PT Adaro Andalan Indonesia merupakan perusahaan induk yang memiliki perusahaan anak yang bergerak di bisnis pertambangan batubara termal, logistik, pengelolaan aset lahan (Adaro Land), pengelolaan air (Adaro Water), dan bidang lainnya, antara lain seperti investasi (Adaro Capital), ketenagalistrikan, jasa konsultasi di bidang pertambangan, serta pengembangan teknologi informasi.
Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) didirikan pada tahun 2004 dan memiliki wilayah operasi meliputi Jakarta, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Riau, Sumatera Utara dan Kalimantan Utara. Saat ini, Grup Adaro Andalan Indonesia memiliki 7 (tujuh) aset pertambangan batu bara termal yaitu AI, LSA, SCM, PCS, MIP, PC dan RC.
Dari ketujuh aset tersebut, 5 (lima) diantaranya, yaitu AI, LSA, SCM, PCS yang seluruhnya terletak di Kalimantan Selatan dan MIP yang terletak di Sumatera Selatan sudah beroperasi, sedangkan 2 (dua) aset lainnya yaitu PC dan RC yang terletak di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah saat ini belum beroperasi karena masih dalam tahap pengembangan.
Sementara itu, Berdasarkan Laporan Cadangan dan Sumber Daya JORC yang disusun oleh PT Quantus Consultants Indonesia (QCI), konsesi AI, LSA, PCS, SCM, dan MIP memiliki estimasi cadangan batu bara per 30 Juni 2024 sebesar 917,4 juta ton, dengan sumber daya sebesar 4.102 juta ton. Per 30 Juni 2024, Grup Perseroan memproduksi batu bara termal sebesar 32,74 juta ton. (konrad)