Rabu, Desember 3, 2025
26 C
Jakarta

Agustus 2025: PMI Indonesia Capai 51,5, Neraca Dagang RI Cetak Surplus Jumbo US$5,3 Miliar 

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Perekonomian global menunjukkan tanda perbaikan di Agustus 2025. Indeks Manufaktur global (PMI) kembali masuk zona ekspansi di level 50,9, naik dari 49,7 pada Juli.

Eropa mencatat ekspansi pertama sejak Juni 2022. India, Australia, Amerika Serikat, dan Indonesia juga bergerak positif. PMI Manufaktur Indonesia tercatat di level 51,5. Sementara Jepang, Turki, Brasil, dan Inggris masih berada di zona kontraksi.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Deni Surjantoro menegaskan prospek ekonomi global memang membaik, namun risiko eksternal tetap perlu diantisipasi. “Dampak rambatan terhadap perekonomian domestik perlu terus dimitigasi dengan kebijakan yang tepat untuk menjaga momentum pertumbuhan,” ujarnya dalam keterangan resmi ditulis Jumat (26/9/2025).

Ia menambahkan APBN yang sehat dan dikelola secara hati-hati menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tinggi ke depan.

Di sisi lain, harga komoditas masih bergerak fluktuatif dipicu konflik geopolitik dan kondisi ekonomi global yang dinamis. Per 19 September 2025, harga minyak Brent naik 1,4% dibanding bulan lalu, namun turun 14,8% secara tahunan. Harga batubara turun 7% (mom) dan 21,1% (yoy).

Harga tembaga naik 2,6% (mom) dan 3,6% (yoy). Nikel naik 1,8% (mom) tapi masih turun 10,9% (yoy). Sementara harga CPO menguat 1,3% (mom) dan 16,6% (yoy).

Meski gejolak perdagangan global masih tinggi akibat perang tarif, kinerja perdagangan Indonesia tetap solid. Surplus neraca perdagangan Agustus 2025 diperkirakan mencapai US$5,3 miliar menurut data internal Kemenkeu.

Secara kumulatif, neraca perdagangan Januari hingga Agustus 2025 tumbuh 52,3% (yoy). Lonjakan ini ditopang surplus nonmigas, seiring meningkatnya ekspor sektor industri dan pertanian.

Deni menekankan pemerintah terus memperluas kerja sama global demi menjaga ketahanan perdagangan nasional. “Di tengah meningkatnya risiko perdagangan, pemerintah berkomitmen memperkuat resiliensi sektor perdagangan Indonesia,” katanya.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Ekonom Bank Mandiri Memperkirakan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2% pada 2026

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro...

Necara Perdagangan Naik US$10,98 Miliar Jadi US$35,88 Miliar per Oktober 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan kinerja...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru