STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), perusahaan ritel pemilik jaringan Alfamart, akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1,4 triliun untuk tahun buku 2024. Jumlah itu setara 45% dari laba bersih Perseroan tahun lalu yang mencapai Rp3,15 triliun.
Corporate Secretary AMRT, Tomin Widian, menjelaskan keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Kantor Pusat Alfamart, Tangerang, Kamis, 22 Mei 2025.
“Dividen per sahamnya yaitu Rp34,11,” kata Tomin, dalam paparan publik usai RUPST.
Pada 2024, AMRT mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 10,55% menjadi Rp118,23 triliun. Laba bruto juga naik 9,97% menjadi Rp25,37 triliun. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan penjualan dan penambahan jumlah gerai.
Tomin menyebut, sepanjang 2024, perusahaan berhasil menambah 1.033 gerai baru. Jumlah ini melebihi target ekspansi yang sebelumnya dipatok sebanyak 1.000 gerai. Dengan penambahan ini, total gerai Alfamart mencapai 20.120 unit. Jika digabung dengan gerai milik entitas anak, jumlahnya menjadi 23.277 gerai yang tersebar di berbagai wilayah strategis, termasuk daerah berkembang.
Dalam menghadapi persaingan pasar yang makin ketat, AMRT fokus mengoptimalkan jaringan gerai. Strateginya adalah menyesuaikan stok dengan kebutuhan pelanggan, menawarkan promo yang relevan, dan memberikan layanan yang lebih personal. Semua ini dilakukan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dan memaksimalkan pendapatan.
Perseroan juga terus memperkuat efisiensi operasional lewat otomasi proses bisnis. Upaya ini penting untuk menjaga daya saing, terutama menghadapi tantangan utama di 2024, yaitu tekanan inflasi.
Menurut Tomin, perusahaan menyiasatinya dengan menghadirkan harga yang lebih bersaing melalui program promosi dan diskon. “Kami juga terus melakukan efisiensi rantai pasok agar harga tetap stabil dan barang tersedia,” ujar Tomin. Ia menambahkan, penguatan program loyalitas juga jadi salah satu langkah utama.
Memasuki 2025, AMRT optimistis terhadap industri ritel. Pertumbuhan diperkirakan mencapai 5% seiring kondisi ekonomi nasional yang stabil dan daya beli masyarakat yang meningkat. Sektor ini juga didukung kolaborasi antara ritel modern dan toko tradisional, serta program pemulihan UMKM dari pemerintah.
Perseroan akan terus mengembangkan layanan berbasis teknologi. Platform digital dan aplikasi mobile akan ditingkatkan untuk memudahkan transaksi dan memperluas jangkauan pelanggan.
Presiden Direktur AMRT, Anggara Hans Prawira menegaskan perusahaan akan menjaga transparansi dan akuntabilitas operasional. “Perseroan berupaya menciptakan sistem operasional yang transparan, akuntabel, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan industri ritel yang semakin dinamis,” ujarnya.
Ia menambahkan Perseroan terus memperkuat tata kelola perusahaan, termasuk peran Direksi, Dewan Komisaris, dan komite pendukung. “Dalam hal kepatuhan, Perseroan terus mengedepankan keterbukaan informasi kepada pemegang saham dan pihak regulator melalui peningkatan kualitas pelaporan dan sistem pengungkapan informasi yang andal,” jelasnya.