Rabu, Agustus 6, 2025
34.7 C
Jakarta

Axiata dan Sinar Mas Teken Dua Kerja Sama Strategis di Hadapan PM Malaysia dan Presiden RI

STOCKWATCH.ID (KUAL LUMPUR) – Axiata Group Berhad (Axiata) dan Sinar Mas (Sinar Mas) baru saja menandatangani dua Nota Kesepahaman untuk meningkatkan kolaborasi strategis. Acara penandatanganan ini dihadiri langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Dato’ Seri Anwar Ibrahim dan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, di Petronas Twin Towers, Kuala Lumpur.

Nota kesepahaman pertama menjadi dasar untuk diskusi lebih lanjut mengenai proyek dan inisiatif yang mendorong kolaborasi di Malaysia, Indonesia, dan Asia Tenggara. Dengan memanfaatkan ekosistem telekomunikasi masing-masing, Axiata dan Sinar Mas berencana untuk menjajaki peluang dalam menghadirkan solusi 5G, layanan untuk bisnis, infrastruktur digital, dan inovasi fintech di wilayah berkembang. Tujuan akhirnya adalah mendukung transformasi digital di kawasan ini.

Vivek Sood, CEO Axiata Group, menyatakan, “Nota Kesepahaman dengan Sinar Mas ini adalah langkah penting untuk memajukan kerja sama di Asia Tenggara. Kami ingin memanfaatkan potensi jaringan 5G, solusi bisnis, dan infrastruktur digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketimpangan digital di Malaysia, Indonesia, dan sekitarnya.”

Dia juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Malaysia dan Indonesia yang telah menciptakan kebijakan konektivitas dan inklusivitas untuk kemitraan ini. “Dengan menyelaraskan ambisi dalam agenda ekonomi digital nasional dan regional, kami berharap dapat membangun ekosistem digital yang dinamis dan inklusif, yang akan memberikan layanan transformatif, pemberdayaan usaha, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” tambahnya.

Dalam Nota Kesepahaman pertama, Axiata dan Sinar Mas akan melakukan analisis pasar mendalam, mengevaluasi persaingan, dan mengidentifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi di pasar utama. Kedua pihak juga akan menilai kompetensi masing-masing dalam ekosistem mereka untuk memprioritaskan peluang dan menentukan model operasi terbaik untuk menangkap potensi pasar. Mereka juga akan menjalin kemitraan strategis untuk menginkubasi bisnis baru dan mendorong inovasi demi mendukung agenda ekonomi digital nasional dan regional.

Franky Oesman Widjaja, Chairman Sinar Mas Telecommunications and Technology, mengatakan, “Dua nota kesepahaman yang ditandatangani dengan Axiata hari ini menandai babak baru dalam visi bersama untuk mempercepat transformasi digital di Malaysia dan Indonesia. Kami yakin sinergi antara kedua entitas ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan dan berkontribusi pada ekonomi digital kawasan, dengan memperkuat konektivitas, mendorong inovasi, serta memberdayakan bisnis dan komunitas.”

“Sinar Mas ingin bekerja sama dengan Axiata untuk mengeksplorasi peluang inovatif baru dan mendukung visi ekonomi digital yang berkembang di Malaysia dan Indonesia. Bersama, kita bisa menciptakan tolok ukur kolaborasi regional dan membangun masa depan yang lebih terhubung dan sejahtera,” tambahnya.

Nota Kesepahaman kedua bertujuan untuk menegaskan kembali komitmen Axiata dan Sinar Mas terkait rencana merger PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Smart Telcom untuk membentuk PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (“XLSmart”) di Indonesia. Merger ini, yang diumumkan pada 11 Desember 2024, akan menghasilkan perusahaan dengan nilai gabungan lebih dari Rp 104 triliun (~US$6,5 miliar) dan estimasi pendapatan proforma sebesar Rp 45,4 triliun. Ini menunjukkan komitmen kedua pihak untuk mendorong inovasi, meningkatkan kualitas layanan, dan memperbaiki konektivitas digital di Indonesia.

Nota Kesepahaman ini juga menegaskan niat kedua belah pihak untuk bekerja sama dengan itikad baik, memastikan kelancaran transaksi, dan menggali potensi sinergi dari penggabungan usaha mereka. Selain itu, mereka akan mendukung XLSmart dalam menjajaki strategi integrasi yang optimal, termasuk strategi “tahan dan tumbuh”, model “asset-right/light”, serta peluang berbagi jaringan untuk memaksimalkan nilai dan efisiensi operasional.

Proses merger ini masih menunggu persetujuan pemerintah dan pemegang saham, serta pemenuhan syarat lainnya. Jika semua persyaratan terpenuhi, merger diperkirakan akan selesai pada paruh pertama tahun 2025. Pembaruan terkait proses merger akan diumumkan melalui saluran resmi perusahaan.

Artikel Terkait

Wall Street Merah Lagi, Ancaman Tarif dan Data Ekonomi Tekan Pasar!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kompak ditutup melemah pada perdagangan...

Saham Chip Eropa Merosot Usai Trump Ancam Tarif Baru

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup menguat tipis...

Bursa Asia Naik, Meski Trump Ancam Naikkan Tarif Impor India

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup menguat pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru