STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik bergerak beragam pada penutupan perdagangan hari Selasa sore (28/1/2025) waktu setempat. Ini dipicu oleh kekhawatiran global terkait terobosan teknologi AI dari Tiongkok yang sempat mengguncang Wall Street. Di tengah kekhawatiran tersebut, beberapa pasar Asia masih mencatatkan kenaikan.
Mengutip CNBC International, indeks Hang Seng Hong Kong naik tipis 0,14% ke level 20.225,11. Meski perdagangan hanya berlangsung setengah hari karena libur Tahun Baru Imlek, kenaikan ini menunjukkan optimisme investor setelah aksi jual besar-besaran akibat kemunculan DeepSeek, startup AI asal Tiongkok.
Namun, pasar Jepang masih tertekan. Indeks Nikkei 225 turun 1,39% ke 39.016,87, sementara Topix stagnan di angka 2.756,90. Saham-saham terkait chip seperti Advantest, Tokyo Electron, dan Renesas Electronics melemah signifikan. Para investor khawatir karena DeepSeek dianggap bisa mengganggu rantai pasokan teknologi AI global.
Sementara itu, pasar India justru menunjukkan performa cemerlang. Indeks Nifty 50 naik 0,97%, sedangkan BSE Sensex melonjak 1,07%. Lonjakan ini dipicu oleh langkah Bank Sentral India yang menyuntikkan dana lebih dari US$17 miliar melalui pembelian obligasi dan swap mata uang.
Pasar Australia juga sedikit tertekan, dengan S&P/ASX 200 turun tipis 0,12% ke 8.399,1. Pelemahan di sektor tambang emas, energi, dan teknologi dapat diimbangi oleh penguatan saham-saham tambang bijih besi dan keuangan.
Di sisi lain, pasar saham di Tiongkok, Korea Selatan, dan Taiwan tutup karena libur Tahun Baru Imlek.