STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menunjukkan kinerja solid hingga Maret 2025. Kredit konsolidasinya tembus Rp1.672 triliun atau tumbuh 16,5% dibanding tahun sebelumnya. Pembiayaan difokuskan ke sektor konstruksi, energi, makanan dan minuman, serta sektor padat karya yang tahan banting.
Transformasi digital masih jadi motor utama pertumbuhan. Pengguna Livin’ by Mandiri kini mencapai 30,7 juta. Jumlah transaksinya tembus 1,1 miliar kali, dengan nilai transaksi mencapai Rp1.070 triliun. Angka itu tumbuh masing-masing 30% dan 16% dibanding tahun lalu.
Kopra by Mandiri juga mencatatkan pertumbuhan positif. Volume transaksinya mencapai 349 juta kali, dengan nilai transaksi mencapai Rp6.000 triliun, naik 23% secara tahunan.
Secara keseluruhan, volume transaksi digital Bank Mandiri mencapai Rp7.066 triliun hingga Maret 2025. Angka ini naik 21,9% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kinerja efisiensi juga membaik. Rasio biaya terhadap pendapatan (Cost to Income Ratio/CIR) tercatat 38,2%.
Kombinasi digitalisasi dan efisiensi ini ikut mengerek pendapatan non-bunga Bank Mandiri sebesar 17,3% secara tahunan menjadi Rp11,24 triliun. Kenaikan ini ditopang transaksi digital, layanan trade finance, treasury, dan pengelolaan dana.
Di sisi pendanaan, total Dana Pihak Ketiga (DPK) konsolidasi tumbuh 11,2% YoY menjadi Rp1.748 triliun. Dana murah (CASA) juga naik 8,89% dan komposisinya secara bank only mencapai 77,1%.
Kualitas aset tetap terjaga. Rasio kredit bermasalah (NPL) berada di 1,01% per Maret 2025. Ini membuat biaya kredit (Cost of Credit/CoC) turun jadi 0,71%, dari sebelumnya 0,99% pada Maret 2024.