STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut suspensi perdagangan empat saham sekaligus. Saham yang kembali bisa diperdagangkan mulai sesi I Jumat, 26 September 2025 adalah PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ), PT Pudjiadi Prestige Tbk (PUDP), PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE), dan PT Logisticsplus International Tbk (LOPI).
Sebelumnya, perdagangan saham BLTZ, PUDP, dan SMLE dihentikan pada Kamis, 25 September 2025 karena lonjakan harga yang dianggap tidak wajar. Sementara LOPI lebih dulu dihentikan sejak Senin, 22 September 2025 setelah sahamnya melonjak tajam.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menjelaskan pencabutan suspensi dilakukan setelah mempertimbangkan penilaian Bursa. “Dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham BLTZ, PUDP, SMLE, dan LOPI di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 26 September 2025,” ujarnya dalam keterbukaan informasi di laman Bursa, Kamis (25/9/2025).
Kinerja harga saham-saham tersebut memang sempat mencuri perhatian. Pada perdagangan 24 September 2025, saham PUDP ditutup di Rp466 per lembar, naik 24,60% atau Rp92 dari Rp374. Saham ini mencetak rekor tertinggi tahun di Rp466, dengan kapitalisasi pasar Rp307,14 miliar.
SMLE juga melesat 15,44% ke Rp314 per saham dari Rp272. Lonjakan ini menjadi rekor tertinggi tahun 2025, dengan kapitalisasi pasar Rp731,04 miliar.
BLTZ tidak kalah mencolok. Saham emiten bioskop ini naik 10% ke Rp3.300 dari Rp3.000 dan menjadi harga tertinggi sepanjang tahun. Kapitalisasi pasarnya kini Rp2,88 triliun.
LOPI lebih dulu mencetak rekor pada 19 September 2025. Sahamnya ditutup di Rp118 per saham, naik 9,26% dari Rp108. Level itu menjadi harga tertinggi tahun ini setelah sempat terpuruk ke Rp30 pada April lalu. Kapitalisasi pasarnya kini Rp129,8 miliar.
Dengan pencabutan suspensi ini, perdagangan keempat saham tersebut dipastikan kembali normal. Investor diimbau tetap mencermati keterbukaan informasi dari emiten sebelum mengambil keputusan investasi.