Kamis, September 11, 2025
30 C
Jakarta

BEI Mendadak Hentikan Sementara Perdagangan 5 Saham Sekaligus, Ada Apa?

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan lima saham sekaligus pada Kamis (11/9/2025). Langkah ini diambil setelah terjadi lonjakan harga kumulatif yang signifikan.

Saham yang terkena suspensi adalah PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS), PT Lion Metal Works Tbk (LION), PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA), PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA), dan PT Hotel Fitra International Tbk (FITT).

Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari A  mengemukakan, suspensi ini berlaku di pasar reguler dan pasar tunai sejak sesi I perdagangan hari ini. Suspensi akan berlangsung sampai ada pengumuman lebih lanjut dari BEI.

BEI menegaskan penghentian sementara ini dilakukan sebagai bentuk cooling down dan perlindungan terhadap investor. Dengan begitu, pelaku pasar memiliki waktu lebih panjang untuk menilai setiap keputusan investasinya berdasarkan keterbukaan informasi yang ada.

“Penghentian sementara perdagangan saham dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya,” ujar Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari A., dalam keterbukaan informasi di laman Bursa, dikutip Kamis (11/9/2025).

BEI juga mengingatkan seluruh pihak terkait agar lebih memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan masing-masing emiten. Transparansi dinilai penting agar investor dapat menilai risiko secara lebih objektif.

Harga Saham

PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) mencatat kenaikan harga saham pada perdagangan Rabu, 10 September 2025. Saham AMMS ditutup di Rp256 per saham, naik 9,40% atau bertambah Rp22 dari penutupan sebelumnya di Rp234. Perdagangan dibuka di Rp212 dan sempat menyentuh level terendah pada harga yang sama. Sepanjang sesi, saham AMMS terus menguat hingga mencapai level tertinggi Rp256. Volume transaksi tercatat 5,85 juta saham. Dengan kenaikan ini, kapitalisasi pasar AMMS mencapai Rp316,23 miliar.

Sejak awal tahun, harga saham AMMS bergerak dari titik terendah Rp30 pada 4 Maret 2025 hingga menembus level tertinggi Rp256 pada 10 September 2025. Dalam 52 minggu terakhir, saham ini diperdagangkan di kisaran Rp20 hingga Rp256.

Saham PT Lion Metal Works Tbk (LION) juga meroket pada perdagangan Rabu, 10 September 2025. Harga LION ditutup di Rp685 per saham, naik Rp135 atau 24,55% dibandingkan penutupan sehari sebelumnya di Rp550. Saham ini dibuka di Rp600, sempat menyentuh level tertinggi Rp685, sementara posisi terendah berada di Rp600. Volume transaksi tercatat 4,84 juta saham. Dengan harga terbaru ini, kapitalisasi pasar LION mencapai Rp356,3 miliar.

Sepanjang 2025, saham LION sempat menyentuh level tertinggi Rp870 pada 31 Januari dan berada di titik terendah Rp316 pada 9 April. Dalam setahun terakhir, saham ini bergerak di rentang Rp252 hingga Rp1.015.

PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) juga mencatat lonjakan tajam pada perdagangan Rabu, 10 September 2025. Saham PIPA ditutup di Rp216, naik Rp56 atau 35% dari penutupan sebelumnya di Rp160. Perdagangan dibuka di Rp200, sempat menyentuh level tertinggi Rp216, dan turun ke level terendah Rp185. Volume transaksi mencapai 655,23 juta saham.

Kenaikan ini menjadi rekor baru untuk PIPA sepanjang 2025 dengan harga tertinggi Rp216. Sebelumnya, saham ini berada di titik terendah Rp12 pada 2 Januari 2025. Dalam 52 minggu terakhir, saham PIPA diperdagangkan di kisaran Rp9 hingga Rp216. Kapitalisasi pasar PIPA kini mencapai Rp740,03 miliar.

Saham PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) juga naik signifikan pada perdagangan Rabu, 10 September 2025. Harga ITMA ditutup di Rp1.365, naik 270 poin atau 24,66% dari penutupan sebelumnya di Rp1.095. Saham ini dibuka di Rp1.070, lalu menguat hingga menyentuh Rp1.365 yang menjadi rekor tertinggi sejak awal tahun. Posisi terendah hari itu tercatat di Rp1.070.

Volume transaksi ITMA mencapai 80,45 juta saham dengan kapitalisasi pasar Rp1,36 triliun. Dalam setahun terakhir, saham ITMA bergerak di rentang Rp590 hingga Rp1.365. Sejak awal tahun, titik terendah terjadi pada 12 Maret 2025 di Rp665, sementara tertinggi tercatat pada 10 September di Rp1.365.

Saham PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) juga mencuri perhatian. Pada perdagangan Rabu, 10 September 2025, saham FITT ditutup di Rp670, naik 115 poin atau 20,72% dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp555. Saham ini dibuka di Rp560 dan menguat hingga menyentuh level tertinggi Rp690. Posisi terendah tercatat di Rp560 dengan volume transaksi 8,63 juta saham.

Kenaikan ini membuat saham FITT menyentuh level tertinggi sepanjang 2025 di Rp670. Pada awal tahun, tepatnya 31 Januari 2025, saham ini pernah berada di titik terendah Rp96. Dalam 52 minggu terakhir, saham FITT diperdagangkan di kisaran Rp89 hingga Rp690. Dengan lonjakan ini, kapitalisasi pasar FITT kini mencapai Rp873,86 miliar.

Artikel Terkait

IHSG Sesi I Naik 0,86% ke 7.765,447 Berkat Lonjakan Harga Saham 425 Emiten

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

Bos Segar Kumla (BUAH) Borong Saham Perusahaan Sendiri, Tujuannya Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Hendro Susilo, Komisaris  PT Segar Kumala...

RUPS Mahareksa Energi (OASA) Setujui Private Placement 634,722 Juta Saham

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Pemegang saham PT Mahareksa Biru Energi...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru