STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan dua saham sekaligus pada Senin, 7 Juli 2025. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk perlindungan bagi investor setelah terjadi pergerakan harga yang tak biasa dalam waktu singkat.
Saham yang disuspensi adalah PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH) dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS). Suspensi dilakukan baik di Pasar Reguler maupun Pasar Tunai. Untuk DKHH, suspensi juga berlaku bagi Waran Seri I (DKHH-W) di seluruh pasar.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menjelaskan suspensi DKHH dilakukan setelah terjadi penurunan harga kumulatif yang signifikan.
“Sebagai bentuk perlindungan bagi investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham DKHH dan Waran Seri I-nya di seluruh pasar mulai sesi I tanggal 7 Juli 2025 sampai dengan pengumuman Bursa lebih lanjut,” ujar Yulianto dalam keterbukaan informasi di laman BEI, dikutip Senin (8/7/2025).
Pada penutupan perdagangan Jumat (4/7/2025) saham DKHH turun Rp3 atau 4,62% ke level Rp62 per saham. Sepanjang hari, harga sempat menyentuh Rp66 dan bergerak di kisaran Rp65 hingga menyentuh titik terendah Rp62.
Kapitalisasi pasar DKHH tercatat sebesar Rp158,10 miliar. Volume transaksi mencapai 18,87 juta lembar saham dengan nilai transaksi Rp1,19 miliar. Tercatat ada 1.419 kali transaksi. Dalam satu tahun terakhir, harga saham ini sudah melorot jauh dari puncaknya di Rp240. Harga Rp62 menjadi level terendah dalam 52 minggu terakhir.
Sementara itu, saham KRAS justru disuspensi karena lonjakan harga yang terlalu tinggi. “Penghentian sementara perdagangan saham KRAS di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I tanggal 7 Juli 2025 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut. ,” terang Yulianto.
Saham KRAS melesat 44 poin atau 16,3% ke level Rp314 per saham. Harga saham sempat menyentuh titik tertinggi Rp320 dan bergerak di kisaran Rp264 hingga Rp320. Harga pembukaannya tercatat di Rp272.
Volume perdagangan KRAS tercatat mencapai 552,01 juta lembar saham. Nilai transaksi menyentuh Rp167,82 miliar dengan frekuensi transaksi sebanyak 29.664 kali. Kenaikan ini membawa KRAS menyentuh level tertingginya dalam 52 minggu terakhir di Rp320. Sementara posisi terendahnya dalam setahun terakhir ada di Rp94. Saat ini, kapitalisasi pasar KRAS berada di kisaran Rp6,07 triliun.
BEI juga mengimbau kepada seluruh pelaku pasar dan investor untuk mencermati setiap keterbukaan informasi dari emiten terkait. Hal ini penting agar keputusan investasi tetap berdasarkan informasi yang valid dan akurat.