STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI) akhirnya buka suara soal sumber dana untuk membayar dividen tunai jumbo senilai Rp1,6 triliun. Penjelasan resmi ini disampaikan perusahaan lewat surat tertanggal 28 Agustus 2025 yang ditandatangani Direktur Keuangan YUPI, Rusman Apandi.
Dalam keterangannya, Rusman menyebut dividen tersebut berasal dari dua sumber. Sebesar Rp800 miliar diperoleh dari pinjaman perseroan, sementara Rp800 miliar sisanya berasal dari dana internal perusahaan.
“Rincian sumber dana dividen tunai sebesar Rp1,6 triliun bersumber dari pinjaman perseroan Rp800 miliar dan internal perseroan Rp800 miliar,” ujar Rusman dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia, dikutip Jumat (29/8/2025).
Bursa sebelumnya juga menanyakan soal pemenuhan covenant setelah adanya pinjaman. Rusman menjelaskan perseroan masih berada dalam kondisi sehat dan memenuhi syarat keuangan yang ditetapkan.
Ia merinci net leverage bersih per 31 Juli 2025 berada di level 0,60 : 1,00. Sementara rasio cakupan layanan utang berada di angka 0,04 : 1,00. “Sehingga perseroan dinilai masih mencukupi,” tulis Rusman.
Selain itu, Bursa juga meminta perusahaan memperbarui data arus kas terkait penarikan fasilitas pinjaman dan penggunaannya. Yupi menyatakan sudah mengisi ulang tabel sesuai arahan, dengan mencantumkan nilai pinjaman yang ditarik dari fasilitas dan pos penggunaannya.
Penjelasan ini merupakan jawaban Yupi atas surat permintaan klarifikasi Bursa dengan nomor S-09952/BEI.PP1/08-2025. Bursa meminta detail tambahan terkait dividen jumbo yang diumumkan perusahaan, termasuk komposisi sumber dana hingga kondisi keuangan setelah penarikan pinjaman.
Langkah Yupi memberikan klarifikasi detail dinilai penting untuk menegaskan transparansi kepada publik dan investor. Dividen jumbo Rp1,6 triliun tersebut sempat menjadi sorotan lantaran jumlahnya sangat besar untuk perusahaan makanan ringan.