Kamis, Agustus 7, 2025
27.7 C
Jakarta

Belanja Negara 2025 Tembus Rp3.613,1 Triliun, Defisit Dipatok 2,53% PDB!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Presiden Joko Widodo telah menyampaikan pidato terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Presiden menegaskan, RAPBN 2025 akan menekankan optimalisasi pendapatan, belanja yang berkualitas, serta pembiayaan yang inovatif. Jokowi mengemukakan, rasio perpajakan akan terus dioptimalkan untuk memperkuat ruang fiskal, namun tetap menjaga iklim investasi dan melindungi daya beli masyarakat.

Belanja negara untuk tahun 2025 direncanakan sebesar Rp3.613,1 triliun. Dari jumlah tersebut, belanja pemerintah pusat akan mencapai Rp2.693,2 triliun, sementara transfer ke daerah direncanakan sebesar Rp919,9 triliun. “Belanja ini akan dijaga agar benar-benar efisien dan produktif, selain mendukung program prioritas pemerintah, juga menghasilkan multiplier effects yang kuat terhadap perekonomian,” ujar Jokowi.

Sektor pendidikan menjadi salah satu prioritas utama dengan anggaran sebesar Rp722,6 triliun. Dana ini akan digunakan untuk berbagai program penting seperti peningkatan gizi anak sekolah, renovasi sekolah, dan pengembangan sekolah unggulan. Selain itu, anggaran ini juga akan dialokasikan untuk perluasan program beasiswa, kemauan kebudayaan serta penguatan perguruan tinggi kelas dunia dan riset.

Di sisi lain, anggaran perlindungan sosial direncanakan sebesar Rp504,7 triliun. Alokasi ini bertujuan untuk mengurangi beban masyarakat miskin dan rentan, serta mempercepat pengentasan kemiskinan secara efektif dan efisien. Sementara itu, sektor kesehatan akan mendapatkan alokasi sebesar Rp197,8 triliun atau 5,5% dari total belanja negara, yang akan difokuskan pada peningkatan kualitas layanan, percepatan penurunan stunting, penanggulangan penyakit menular seperti TBC, serta penyediaan pemeriksaan kesehatan gratis.

Tak hanya itu, Jokowi juga menekankan pentingnya ketahanan pangan dengan anggaran sebesar Rp124,4 triliun. Anggaran ini akan digunakan untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian, menjaga harga pangan tetap terjangkau, serta memperbaiki rantai distribusi hasil pertanian.

Sementara itu, pembangunan infrastruktur juga mendapat perhatian khusus dengan anggaran sebesar Rp400,3 triliun. Fokus utamanya adalah pada pembangunan infrastruktur pendidikan, kesehatan, konektivitas, serta keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

Dalam hal pendapatan negara, pemerintah menargetkan penerimaan tahun 2025 sebesar Rp2.996,9 triliun. Penerimaan perpajakan ditargetkan mencapai Rp2.490,9 triliun, sementara Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) diharapkan mencapai Rp505,4 triliun. Jokowi menekankan bahwa reformasi perpajakan akan dilanjutkan melalui perluasan basis pajak, peningkatan kepatuhan wajib pajak, serta perbaikan tata kelola dan administrasi perpajakan.

Defisit anggaran tahun 2025 direncanakan sebesar 2,53% terhadap PDB atau sekitar Rp616,2 triliun. Pembiayaan defisit ini akan dilakukan dengan memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan yang aman dan dikelola secara hati-hati. Pemerintah juga akan terus mendorong kebijakan pembiayaan melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPPU) serta penguatan Lembaga Pengelola Investasi.

Jokowi berharap bahwa RAPBN 2025 akan mampu menekan tingkat pengangguran terbuka menjadi 4,5% hingga 5%. Angka kemiskinan juga diharapkan turun dalam rentang 7% hingga 8%, dengan rasio gini berada di kisaran 0,379 hingga 0,382. Di sisi lain, indeks modal manusia ditargetkan mencapai level 0,56, nilai tukar petani berada di kisaran 115 hingga 120, dan nilai tukar nelayan dijaga di kisaran 105 hingga 108.

Artikel Terkait

Pertumbuhan Ekonomi RI Kalah Tipis dari Vietnam, Unggul dari AS dan Korsel!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Ekonomi Indonesia tumbuh 5,12% secara tahunan...

Kabar Gembira, Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,99% di Semester I 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perekonomian...

BPS, Inflasi Year on Year pada Juli 2025 sebesar 2,37%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru