STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menarik investasi. Hingga kini, investasi swasta dan BUMN masih mengalir ke IKN. Bahkan diantaranya ada keterlibatan beberapa emiten.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan sepanjang 2025-2028, investasi swasta dan BUMN di berbagai sektor mencapai Rp6,49 triliun. Investasi ini mencakup pendidikan, hotel, hunian, ritel, dan perkantoran.
Beberapa investor yang sudah dalam proses final hingga Januari 2025 antara lain Universitas Negeri Surabaya, PT Makmur Berkah Hotel dengan proyek hotel bintang lima, serta PT Citodel Group Indonesia asal Malaysia untuk pembangunan townhouse dan mixed-use. Selain itu, ada PT Vitka Delifood yang akan membangun rumah makan Padang, serta PT Puri Persada Lampung yang akan menggarap gedung perkantoran.
“Jadi ini yang baru kita proses sampai final, sampai dengan bulan Januari 2025. Ini pasti akan tambah terus,” ujar Basuki dalam rapat dengan Komisi II DPR RI, Rabu (12/2/2025).
Selain investasi langsung, Otorita IKN juga tengah memproses skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Saat ini, ada enam proyek KPBU unsolicited yang sudah memasuki tahap akhir studi kelayakan dengan total investasi Rp60,93 triliun.
Beberapa proyek yang masuk dalam skema ini melibatkan emiten antara lain PT Intiland Development Tbk (DILD). Emiten property ini akan membangun 109 unit rumah tapak dan 41 tower apartemen dengan investasi Rp33 triliun. Selain itu, ada nama PT Perintis Trinity Property Tbk (TRIN) dan Truba Group yang bakal membangun delapan tower apartemen dengan nilai Rp2,5 triliun.
Adapun perusahaan swasta lainnya yang terlibat dalam proyek di IKN ini adalah PT Nindya Karya yang membangun delapan tower apartemen senilai Rp2,6 triliun.  Investor asing juga turut ambil bagian. IJM-Check dari Malaysia akan membangun 20 tower apartemen dengan investasi Rp13,40 triliun. Maxim Global Berhad, juga dari Malaysia, akan menggarap 10 tower apartemen senilai Rp4,4 triliun. PT Ciputra Nusantara pun ikut serta dengan proyek 10 tower apartemen dan 20 unit rumah tapak senilai Rp5 triliun.
“Jadi yang enam di atas tadi sudah berada di tahap final dan akan dilakukan negosiasi,” kata Basuki.
Tak hanya itu, masih ada tujuh proyek KPBU unsolicited lain yang sedang dalam tahap penyiapan studi kelayakan. Proyek ini mencakup pembangunan infrastruktur jalan dan Multi Utility Tunnel (MUT) sepanjang 138,6 kilometer.
Sektor energi juga mendapat perhatian. Abu Dhabi Future Energy Company PJSC Masdar tengah menyiapkan pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 200 megawatt dengan nilai investasi US$300 juta.