STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia bangkit dari keterpurukan pada penutupan perdagangan Senin (26/6/2023) waktu setempat atau Selasa (27/6/2023) WIB. Mengamuknya harga komoditas ini gegara beredar gosip bahwa tantara bayaran Wagner mau mengkudeta kekuasaan Presiden Rusia Vladimir Putin. Kondisi ini mencuatkan kekhawatiran para pelaku pasar terkait terganggunya produksi minyak mentah Rusia.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2023 ditutup melesat 0,21 dolar AS atau 0,30%, menjadi 69,37 dolar per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus 2023 melambung 0,33 dolar atau 0,45%, menjadi 74,18 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Sebagaimana diberitakan, akhir pekan lalu, aksi kelompok tentara bayaran Wagner bikin heboh dunia. Kelompok tentara bayaran yang dikomandani Yevgeny Prigozhin itu, dituding mau menyerbu ibukota Rusia, Moskwa, untuk menggulingkan Putin. Namun, ketegangan mereda usai kedua belah pihak mencapai kesepakatan. Pasukan pria berusia 62 tahun tersebut kemudian mundur dari Kota Rostov-on-Don di Rusia selatan.
Isu kudeta kelompok Wagner ini tak pelak memunculkan pertanyaan terkait kemampuan Presiden Putin dalam mempertahankan kekuasaannya. Selain itu, timbul kecemasan terhadap kemungkinan terganggunya produksi minyak di Negara Beruang Merah tersebut.
Kendati begitu, perusahaan konsultan Rystad Energy punya prediksi sendiri. Perusahaan tersebut memperkirakan peningkatan harga minyak dunia akibat ketegangan yang berlangsung di Rusia tak akan berlangsung dalam jangka waktu lama.