Senin, September 29, 2025
29.7 C
Jakarta

Biar Gak Cuma Big Caps yang Laku, Ini Deretan Jurus BEI Dongkrak Likuiditas Saham

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) menyiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan likuiditas pasar saham, terutama di luar kelompok saham big caps. Langkah ini diambil menyusul minimnya pergerakan aktif pada saham-saham berkapitalisasi kecil dan menengah yang selama ini kurang likuid.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menjelaskan strategi peningkatan likuiditas tidak hanya fokus pada jumlah instrumen, tetapi juga pada kualitasnya.

“Jadi kita tidak hanya bicara quantity tapi juga quality. Tahun ini kita targetkan lima Lighthouse IPO. Tiga sudah tercatat dan dua lagi masih dalam pipeline. Tahun lalu targetnya tiga, tahun ini lima. Jadi ke depan setiap tahun kita akan targetkan Lighthouse company,” ujar Iman dalam keterangan pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rabu (25/6/2025).

Selain memperbanyak emiten berkualitas, BEI juga memperkenalkan produk turunan baru untuk menambah alternatif investasi dan menstimulasi likuiditas. Salah satunya adalah kontrak berjangka indeks asing berbasis indeks MSCI Hong Kong yang telah diluncurkan awal tahun ini.

“Di samping structured warrant, kita juga memperbanyak produk derivatif seperti single stock futures. Saat ini ada lima perusahaan LQ45 yang menjadi underlying, dan akan kita tambah lagi,” jelas Iman.

Untuk structured warrant, BEI kini tidak hanya menyediakan opsi call, tapi juga put. Langkah ini diharapkan bisa menarik lebih banyak investor ritel maupun institusi yang ingin bertransaksi dengan strategi berbeda.

Guna mendukung perdagangan yang lebih aktif, BEI juga memperkuat peran liquidity provider. Iman menyebut pihaknya menargetkan pada kuartal III 2025 akan ada liquidity provider aktif di pasar saham. Selama ini, liquidity provider sudah ada untuk structured warrant, namun belum untuk saham biasa.

“Langkah lain yang juga sedang kami siapkan adalah membuka distribusi kode domisili. Kalau sekarang hanya di sesi kedua, nanti akan kita buka juga di akhir sesi pertama,” tambahnya.

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menambahkan jumlah saham yang bisa dilayani liquidity provider (LP) sudah mencapai lebih dari 600 saham.

“Bursa sudah menerbitkan daftar saham yang bisa di-LP-kan, jumlahnya lebih dari 400. Ditambah insentif untuk LP agar memilih saham LQ45 dan saham lainnya, totalnya ada sekitar 600 saham,” kata Jeffrey.

Ia juga menyebut pengembangan ETF dan structured warrant terus diperluas. Saat ini underlying ETF yang semula IDX30 diperluas menjadi IDX80. Structured warrant pun kini memiliki fitur call dan put.

Terkait short selling, Jeffrey menjelaskan saat ini masih ditunda hingga 26 September 2025. Namun ia berharap aktivitas ini bisa segera dilanjutkan jika kondisi pasar memungkinkan.

“Kalau kondisinya memungkinkan, kami harapkan short selling bisa meningkatkan likuiditas pasar,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Ramal IHSG Menguat, Indo Premier Sekuritas Rekomendasikan ‘Beli’ HMSP dan Saham-saham Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di...

Resmi! WIFI Lepas Tiga Anak Usaha Sekaligus, Begini Penjelasannya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)...

Dana IPO SOUL Habis Dipakai, Begini Rinciannya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Mitra Tirta Buwana Tbk (SOUL)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru