STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI, menargetkan pertumbuhan kredit antara 1-12% pada 2024. Hal tersebut disampaikan oleh Sunarso, Direktur Utama BRI, dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (31/1/2024).
“Kalau sekarang kita tumbuh kreditnya 11,2%. Kemudian kita tetap ingin tumbuh agresif di tahun 2024 ini. Maka guidance kita adalah kredit akan kita tumbuhkan dikisaran 11-12% dari nominal ribuan triliun ya. Jadi cukup besar. Ini saya maksud kita ingin tumbuh agresif,” ujarnya.
Strategi BRI tetap difokuskan pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Bahkan, kata Subarso, BRI telah merencanakan untuk memasuki segmen ultra mikro. “Kalau strateginya, saya tegaskan bahwa BRI akan tetap fokus di UMKM. Bahkan kita sudah canangkan kita akan masuk ke segmen yang lebih bawah yakni ultra mikro. Oleh karena itu, holding ultra mikro juga akan kita jadikan sumber pertumbuhan baru,” paparnya.
Pada sisi likuiditas, BRI memastikan ketersediaan dana yang cukup untuk mendukung pertumbuhan kredit yang agresif. Sunarso menjelaskan, “Yang kedua adalah untuk bisa memberi kredit secara agresif, kita harus menyediakan dananya. Makanya kita securing likuiditas kita. Memastikan likuiditas kita cukup. Dan itu memungkinkan dan sangat challenging. Karena ditentukan oleh bagaimana kita mampu berkompetisi di pasar.”
Menyoal permodalan, Sunarso menyatakan bahwa posisi Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI yang mencapai 27% mendukung kemampuan bank dalam menyalurkan kredit.
“Dengan CAR BRI sekarang sekitar 27% sebenarnya sangat mendukung kemampuan kita dalam menyalurkan kredit. Karena kalau kita hitung kebutuhan CAR yang sudah sangat hati-hati dan comply dengan Basel III, itu hanya 17,5%. Ada up stand CAR 10%. Artinya ada ruang CAR 10%. Kalau satu tahun kita butuh ekuivalen CAR 2% saja sebenarnya sampai 5 tahun ke depan kita tidak ada isu soal permodalan” Sunarso menambahkan.
Pengelolaan risiko juga menjadi fokus penting bagi BRI dalam rencana ekspansi ini. “Yang keempat adalah kemampuan kita mengelola risiko management dengan baik. Jadi tetap kita akan ekspansi tetapi dengan guidance risk management yang memadai,” Sunarso menekankan.
Terakhir, lanjut Sunarso, BRI akan memastikan bahwa ekspansi bisnisnya tetap sejalan dengan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG). “Itulah strategi kita untuk menumbuhkan kredit yang agresif di dalam situasi seperti sekarang ini,” tandasnya.