STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bundamedik Tbk (BMHS) menargetkan pendapatan dan laba bersih tumbuh dua digit di tahun 2025. Manajemen perusahaan layanan kesehatan ini optimistis bisa mencapai target pertumbuhan kinerja tersebut.
“Tahun ini kami menargetkan tumbuh, diharapkan double digit dibanding tahun lalu,” ujar Chief Financial Officer (CFO) BMHS, Cuncun Wijaya, di Jakarta, Sabtu (24/5/2025).
Optimisme BMHS didasari oleh pencapaian positif yang berhasil dibukukan sepanjang 2024. Tahun lalu, BMHS mencatatkan pertumbuhan laba bersih konsolidasi sebesar 16% menjadi Rp18,9 miliar dibandingkan 2023. Sementara itu, pendapatan bersih naik 3% secara tahunan menjadi Rp1,3 triliun.
Cuncun yakin tren positif tersebut masih bisa dilanjutkan tahun ini, apalagi dengan adanya dukungan dari teknologi baru dan rencana ekspansi layanan rumah sakit yang sedang dijalankan.
“Kalau kita lihat yang tahun lalu kan memang pertumbuhan kami cukup tinggi. Tingkat laba bersihnya sampai double digit juga. Jadi kita bisa mengulangi itu dan kita punya keyakinan dengan pertumbuhan yang akan kita capai tahun ini, didukung dengan adanya robotik kami,” jelasnya.
Salah satu terobosan yang dijalankan BMHS adalah investasi di teknologi bedah robotik. Sistem Robotic Surgery generasi kedua kini telah diterapkan di RSU Bunda Jakarta. Teknologi ini diyakini akan mempercepat pemulihan pasien dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Tak hanya mengandalkan teknologi, BMHS juga tengah memperluas jaringan rumah sakitnya. Salah satu proyek yang sedang digarap adalah pembangunan rumah sakit di Padang, Sumatra Barat, yang kini masih dalam tahap konstruksi.
Total belanja modal atau capital expenditure (capex) yang disiapkan untuk tahun ini mencapai Rp200 miliar. Dana ini akan digunakan untuk memperluas rumah sakit yang sudah ada, membeli gedung rumah sakit baru, serta mengakuisisi alat-alat kesehatan terkini.
“Capex yang dianggarkan sebesar Rp200 miliar. Itu akan digunakan untuk ekspansi rumah sakit, yakni perluasan rumah sakit existing, pembelian rumah baru dan pembelian alat-alat kesehatan baru seperti robotik,” terang Cuncun.
Meski penuh percaya diri terhadap target tahun ini, BMHS sempat mencatatkan tekanan kinerja pada kuartal I/2025. Berdasarkan laporan keuangan terbaru, perusahaan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp3,2 miliar. Angka ini turun 71% dibandingkan Rp10,8 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari sisi pendapatan, BMHS mencatatkan penurunan sebesar 8,2% secara tahunan. Hingga kuartal I/2025, total pendapatan tercatat sebesar Rp379 miliar, turun dari Rp413,7 miliar pada kuartal I/2024.
Saat ditanya soal proyeksi kinerja semester kedua 2025, Cuncun belum bisa memberikan bocoran. “Tunggu earning call kami,” jawabnya singkat.
Meski sempat mengalami tekanan di awal tahun, manajemen BMHS tetap percaya diri bisa membalikkan keadaan di sisa tahun ini. Dengan strategi berbasis teknologi dan ekspansi, BMHS menatap optimistis target pertumbuhan double digit yang telah ditetapkan untuk 2025.