Kamis, Agustus 7, 2025
27.7 C
Jakarta

BNI Bukukan Laba Bersih Rp21,5 Triliun pada 2024, Kredit Tembus Rp775,87 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI mencatatkan laba bersih sebesar Rp21,5 triliun pada 2024. Angka ini naik 2,87% dari Rp20,9 triliun diperiode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, mengatakan pencapaian ini didorong oleh transformasi digital yang meningkatkan tabungan. Total tabungan naik sebesar 11% dari Rp232 triliun pada 2023 menjadi Rp258 triliun pada 2024. Adapun total DPK BNI hingga akhir Desember 2024 mencapai Rp805,5 triliun.

“Pencapaian yang kami raih pada 2024 menjadi momentum penting untuk menghadapi masa depan. Kami optimis bahwa dengan terus berinovasi dan fokus pada kebutuhan nasabah, BNI akan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Royke dalam Paparan Kinerja Keuangan 2024 di Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini, mengatakan kinerja intermediasi BNI tumbuh positif dan seimbang, seiring pemulihan ekonomi nasional.

Kredit BNI tumbuh 11,6% YoY, mencapai Rp775,87 triliun, dari Rp695,09 triliun pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh segmen korporasi yang naik 17,6% dan konsumer yang meningkat 14,5%. Perusahaan Anak BNI juga mencatatkan pertumbuhan kredit yang signifikan, mencapai 79,7% YoY, dengan profitabilitas yang tetap terjaga.

Ekspansi kredit yang prudent diiringi dengan penguatan kualitas aset. Hal ini tercermin dari penurunan Non-Performing Loan (NPL) menjadi 2%, serta penurunan Loan at Risk (LaR) dan Credit Cost masing-masing menjadi 10,3% dan 1,1%. “Meskipun kualitas aset kami kuat, BNI tetap berhati-hati dan bertumbuh secara konservatif di tengah ketidakpastian global,” ujar Novita dalam keteragangan pers di Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Dengan pertumbuhan kredit yang sehat dan efisiensi operasional, PPOP BNI tercatat mengalami perbaikan. Pada Kuartal IV-2024, PPOP mencapai Rp9,5 triliun, menjadikan total PPOP 2024 sebesar Rp34,83 triliun. BNI juga melakukan pembentukan CKPN secara memadai, dengan Loan at Risk Coverage mencapai 48,8% dan NPL Coverage tetap di level 255,8%. Fundamental yang solid ini menjadi landasan bagi BNI untuk tumbuh secara prudent pada 2025.

Selain itu, BNI memperoleh tambahan likuiditas dari Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) Bank Indonesia sebesar 2,6% pada 2024. “Insentif KLM memungkinkan kami untuk terus mencatatkan pertumbuhan kredit yang sehat pada 2024 dengan rasio LDR di level 96%,” tambah Novita.

Dengan pertumbuhan kredit yang sehat dan DPK yang kuat, terutama dari pertumbuhan tabungan ritel, BNI mampu menjaga rasio Net Interest Margin (NIM) di angka 4,2%. Pendapatan Bunga Bersih (NII) juga tumbuh konsisten, dengan total NII mencapai Rp40,48 triliun pada 2024.

Sinergi antar perusahaan anak BNI semakin terlihat, dengan BNI Finance mencatatkan pertumbuhan kredit 88% YoY dan hibank 76% YoY pada 2024. Kerja sama joint financing antara BNI dan BNI Finance, serta ekosistem UMKM pada hibank, menjadi sumber pertumbuhan yang berkontribusi terhadap pencapaian kinerja perseroan.

Artikel Terkait

Laba SBMA Melejit 26,84%, Pendapatan Juga Naik di Semester I-2025!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk...

Ini Cara Aktivasi Rekening Dormant BNI

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk...

Dolar AS Menguat, Pasar Tunggu Pengganti Gubernur The Fed Pilihan Trump

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru