Rabu, September 24, 2025
26.6 C
Jakarta

BNI Terbitkan Sustainability Bond Rp5 Triliun, Serius Danai Proyek Hijau dan Sosial!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berencana menerbitkan Sustainability Bond Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025 senilai maksimal Rp5 triliun. Aksi korporasi ini menjadi bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan target penghimpunan dana sebesar Rp15 triliun.

Obligasi ini dirancang untuk membiayai proyek-proyek yang sejalan dengan prinsip keberlanjutan. Fokus utamanya mencakup kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL) dan kegiatan usaha berwawasan sosial (KUBS).

Direktur Corporate Banking BNI, Agung Prabowo, mengatakan penerbitan obligasi ini adalah strategi untuk menjaga stabilitas pendanaan jangka menengah hingga panjang di tengah pasar yang likuiditasnya menantang.

“Ini adalah langkah antisipatif untuk menjaga struktur likuiditas kami tetap solid, sekaligus mendukung pembiayaan berkelanjutan yang menjadi bagian dari komitmen kami terhadap environmental, social, and governance (ESG),” ujar Agung dikutip Jumat, (13/6/2025).

Dalam penerbitan obligasi ini, BNI menggandeng PT BNI Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi. Sedangkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ditunjuk sebagai wali amanat.

Obligasi ini telah mengantongi peringkat idAAA dari Pefindo. Ini menunjukkan tingkat kepercayaan tinggi terhadap kemampuan BNI dalam memenuhi kewajiban keuangannya.

Masa penawaran awal obligasi dijadwalkan berlangsung dari 12 hingga 19 Juni 2025. Tanggal efektif ditetapkan pada 25 Juni 2025. Penawaran umum akan dilakukan pada 30 Juni hingga 1 Juli 2025. Pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 7 Juli 2025.

Obligasi ini terdiri atas dua seri. Seri A memiliki tenor 3 tahun, sedangkan Seri B bertenor 5 tahun. Bunga akan dibayarkan setiap tiga bulan, dan pelunasan pokok dilakukan penuh (bullet payment) saat jatuh tempo.

Seluruh proses penerbitan dan distribusi obligasi dilakukan secara elektronik melalui sistem PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Konfirmasi kepemilikan akan diterbitkan oleh KSEI, perusahaan efek, atau bank kustodian.

Agung menegaskan kondisi keuangan BNI saat ini sangat sehat. Pada tahun buku 2024, BNI mencatatkan laba bersih sebesar Rp21,7 triliun, naik 2,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Rasio kecukupan modal (CAR) berada di angka 21,4%, jauh di atas batas minimum. Sementara rasio kredit bermasalah (NPL) net tetap terjaga di level 0,7%.

“Kondisi ini memberikan ruang yang leluasa bagi kami untuk tetap ekspansif dan bertanggung jawab dalam mendukung pembangunan nasional,” tambah Agung.

Dana hasil penerbitan akan digunakan untuk pembiayaan atau pembiayaan kembali proyek-proyek yang sesuai prinsip keberlanjutan. Untuk KUBS, BNI akan memprioritaskan penciptaan lapangan kerja dan pengurangan pengangguran. Termasuk di dalamnya pembiayaan UMKM yang mendapat porsi lebih dari 50% dari dana KUBS.

Sementara untuk KUBL, dananya akan difokuskan pada sektor energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, serta proyek konversi limbah menjadi energi.

Pemilihan proyek dilakukan melalui proses seleksi ketat yang melibatkan Komite sub-ESG BNI. Mulai dari pengajuan proyek oleh unit bisnis, evaluasi oleh unit manajemen risiko, hingga persetujuan akhir oleh Komite sub-ESG.

BNI juga telah mengantongi opini dari lembaga independen Sustainalytics. Lembaga ini menyatakan kerangka Sustainability Bond BNI kredibel dan sesuai dengan standar internasional serta ASEAN.

“Ini memperkuat posisi BNI sebagai bank yang tidak hanya fokus pada profitabilitas, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap keberlanjutan lingkungan dan inklusi sosial di Indonesia,” pungkas Agung.

Artikel Terkait

BSI Catat DPK Rp323 Triliun di Semester I 2025, Naik 8,83% Ditopang Dua Faktor Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Direktur Finance and Strategy PT Bank...

Laba Emiten Jasa Pengurusan Transportasi (LOPI) Melonjak 654% di Semester I 2025, Ini Penopangnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Logistics Plus International Tbk (LOPI)...

Bisnis Emas dan Haji Menjadi Mesin Utama Pertumbuhan Kinerja BSI di Triwulan II 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru