Rabu, September 24, 2025
25.9 C
Jakarta

Bos Garuda Buka-bukaan soal Kabar Mau Borong 50 Pesawat Boeing, Ini Penjelasan Lengkapnya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bos PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akhirnya buka suara soal kabar pembelian 50 pesawat Boeing yang ramai diberitakan belakangan ini. Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menyampaikan tanggapan resmi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 21 Juli 2025.

Surat ini merupakan respons atas permintaan penjelasan BEI terkait pemberitaan di media massa yang mempertanyakan rencana pembelian pesawat baru. Dalam suratnya, Garuda mengakui tengah melakukan komunikasi secara intensif dengan Boeing.

“Sampai dengan saat ini Perseroan dan Boeing tengah melakukan komunikasi secara intensif untuk membahas detail kebutuhan armada yang sesuai dengan pangsa pasar Perseroan,” ujar Wamildan Tsani dalam keterbukaan informasi kepada BEI dikutip Selasa (22/7/2025).

Rencana pembelian 50 pesawat Boeing disebut sebagai bagian dari strategi jangka panjang Garuda untuk memperbaiki kondisi perusahaan. Langkah ini dilakukan melalui transformasi bisnis, termasuk penguatan armada dan perluasan jaringan penerbangan dalam lima tahun ke depan.

Mengenai sumber pendanaan, Garuda menjelaskan semuanya mengacu pada skema penyehatan keuangan yang sudah masuk dalam rancangan restrukturisasi perusahaan. Rencana ini telah disetujui oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara dan sebelumnya mendapat persetujuan dari Presiden Republik Indonesia pada 23 Juni 2025. Persetujuan juga diperkuat melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 30 Juni 2025.

“Selain itu, Perseroan juga secara paralel tengah menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak pemberi dana potensial,” jelas Wamildan.

Pembelian 50 pesawat Boeing diharapkan bisa mendorong transformasi bisnis Garuda Indonesia. Langkah ini akan memperkuat jaringan rute dan armada perusahaan. Garuda berencana merasionalisasi rute penerbangan berdasarkan potensi keuntungan dan strategi jaringan. Penambahan armada juga akan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan tetap berkomitmen menjaga efisiensi biaya operasional. Semua ini ditujukan untuk meningkatkan pendapatan secara optimal.

Soal timeline, Wamildan menyebut pembahasan dengan Boeing masih berlanjut. Saat ini, kedua pihak tengah membicarakan lebih rinci kebutuhan armada yang sesuai dengan pasar Garuda. Diskusi juga mencakup jadwal pengiriman pesawat. “Hal ini juga mempertimbangkan dari Sisi kesiapan Boeing untuk menyediakan tipe pesawat yang dibutuhkan oleh Perseroan,” imbuhnya.

Dalam surat yang sama, Garuda juga memastikan tidak ada informasi material lain yang bisa mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan maupun harga saham. Manajemen menyatakan akan selalu mematuhi semua aturan di bidang pasar modal.

Sebelumnya, Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyepakati perjanjian kerja sama dagang pada 16 Juli 2025. Salah satu poinnya adalah komitmen Indonesia membeli 50 pesawat Boeing, mayoritas tipe Boeing 777.

Sebagai imbal baliknya, tarif ekspor Indonesia ke AS akan turun dari 32% menjadi 19%. Garuda Indonesia ditunjuk sebagai pihak yang akan menjalankan pembelian tersebut.

Negosiasi sebenarnya sudah dimulai sejak awal Juli 2025. Pemerintah Indonesia menyampaikan niat membeli pesawat sebagai bagian dari strategi diplomasi agar bisa mendapat keringanan tarif ekspor dari AS.

Meski demikian, rencana pembelian ini bukan hal baru. Pada 2019, Garuda pernah membatalkan kontrak dengan Boeing setelah kecelakaan Boeing 737 MAX. Kini, pemerintah membuka lagi peluang pembelian dengan jumlah unit yang sama.

Sepanjang kuartal I 2025, Garuda mencatat rugi bersih sebesar US$75,9 juta. Pada 2024, kerugiannya mencapai US$69,8 juta atau sekitar Rp1,13 triliun.

Artikel Terkait

Likuiditas Perekonomian Tumbuh 7,6% Jadi Rp9.657,1 Triliun pada Agustus 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank Indonesia (BI) mengumukan, likuiditas perekonomian...

Menkeu Purbaya Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Lampaui 4,8%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan...

Belanja Negara Tembus Rp1.960,3 Triliun per Agustus 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Realisasi Belanja Negara hingga 31 Agustus...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru